Selasa, 30 September 2025

Otak Perampok Minimarket Ditembak Mati

"Makanya, pelaku sudah menjadi Target Operasi unit Jatanras Polda Jatim atas berbagai kasua perampokan minimarket," kata Awi Setiyono di Mapolda Jatim

zoom-inlihat foto Otak Perampok Minimarket Ditembak Mati
NET
Ilustrasi tembakan pistol ke atas

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menembak mati, Idrus Achmad (30) warga desa Sekargadung kecamatan Purworejo Kabupaten Pasurun.

Ini setelah Idrus Achmad menjadi otak perampokan minimarket di wilayah Malang Raya, Pasuruan, Sidoarjo, dan sebagainya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono menjelaskan, tersangka Idrus Achmad menjadi penggagas dan pengatur aksi perampokan di minimarket yang buka 24 jam.

Tindakan dan strategi yang dilakukan tersangka bersama kelompoknya diikuti oleh sejumlah kelompok lain di berbagai wilayah. Dan tersangka sendiri setidaknya terlibat dalam aksi perampokan minimarket sebanyak delapan kali hingga tahun 2014.

"Makanya, pelaku sudah menjadi Target Operasi unit Jatanras Polda Jatim atas berbagai kasua perampokan minimarket," kata Awi Setiyono di Mapolda Jatim, Rabu (5/11/2014).

Dijelaskan Awi, keberhasilan melumpuhkan pelaku otak perampokan minimarket berawal dari informasi masyarakat sekitar pukul 20.00 WIB.

Selanjutnya unit Kobra 1 Jatanras Polda Jatim melakukan pemantauan dan menjumpai pelaku di perbatasan Pasuruan-Sidoarjo.

Tim Jatanras terus membuntuti pelaku yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria nopol N 3272 O menuju ke arah Surabaya.

Ketika sampai didepan terminal bus Purabaya pukul 00.15 WIB, petugas Jatanras berusaha memepet motor pelaku untuk berhenti.

Namun pelaku justru menambah kecepatan sepeda motornya meski sempat diberi tembakan peringatan ke udara tiga kali. Hingga tepat di bundaran Waru sisi Sidoarjo motor pelaku berhasil ditabrak petugas hingga terjatuh semuanya.

Saat itu juga, pelaku berusaha kabur lari ke semak-semak. Dan ketika petugas berusaha mendekat, pelaku justru menyerang petugas Jatanras dengan senjata parang dan tidak berhasil.

Petugaspun akhirnya melepaskan tembakan kearah dada pelaku yang langsung tersungkur.

"Saat itu juga pelaku kami bawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk mendapat pertolongan medis. Tapi ditengah perjalanan pelaku meninggal dunia," tandas Awi Setiyono.

Diungkapkan Awi Setiyono, aksi perampokan minimarket yang dilakukan Idrus Achmad selalu berkelompok. Dimana setiap kelompok beranggotakan 4 - 6 orang itu memiliki tugas dan peran masing-masing dalam setiap beraksi di minimarket yang buka 24 jam.
Dan Idrus Achmad dalam setiap melakukan perampokan bertindak sebagai pengatur lapangan. Meski demikian, pelaku seringkali ada dibelakang kelompoknya yang sedang beraksi sambil mengawasi situasi.

"Jadi, pelaku ini merupakan pengatur setiap aksi perampokan yang dilakukan di minimarket," ujar Awi Setiyono.

Hanya saja, dikatakan Awi Setiyono, dalam beberapa bulan terakhir kelompok pelaku perampokan dibawah kendali Idrus Achmad terpecah.

Dimana kelompok aksi perampokan di Malang Raya beroperasi sendiri dan beberapa diantara pelakunya berhasil dilumpuhkan serta ditangkap.

Namun pada intinya, modus dan strategi yang dilakukan kelompok perampok minimarket sempalan dari kelompok Idrus Achmad di Malang Raya sama. Yakni menyekap dan memaksa petugas minimarket menyerahkan uang sambil menodongkan senjata tajam atau bahkan senjata api.

"Tidak jarang pelaku perampokan tega melukai korbanya. Dan modus itu yang dijalankan pelaku perampokan kelompok Idrus Achmad itu," tandas Awi Setiyono.

Memang, diakui Awi, memiliki kekhususan dalam menjalankan aksinya. Yakni pelaku selalu menggasak uang kasir dan rokok. Dimana dari delapan minimarket yang menjadi aksi perampokan kelompok Idrus ini berhasil membawa uang terkecil Rp 4,5 juta dan terbesar Rp 33 juta.

"Mereka memilih barang-barang itu kemungkinan karena mudah dijual kembali," ujar Awi Setiyono.

Dikatakan Awi, seperti dalam aksi perampokan yang dilakukan di Alfamart jalan raya porong pada tanggal 14 Januari 2014 berhasil membawa kabur uang Rp 11,5 juta, satu slop rokok Marlboro dan satu slop rokok Wismilak.

Untuk aksi di Alfamart jalan Dr Cipto desa Bedali kecamatan Lawang Malang pada 24 Maret 2014 berhasil merampas uang Rp 19,6 juta.

Untuk aksi di Indomart jalan Raya Sukorejo Pasuruan pada 25 April 2014 merampas uang Rp 4,5 juta, rokok berbagai merk senilai Rp 3,5 juta, dan Handphone.

"Aksi merampok dengan mengambil uang dan barang di minimarket itu modusnya selalu sama hingga di delapan lokasi. Dan dari modus tersebut petugas akhirnya bisa mengetahui ciri kelompok yang melakukan perampokan," ujar Awi Setiyono.(Aru)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved