Sabtu, 4 Oktober 2025

Kiai Bodong Sempat Murung kepada Pawang Kerbau Keraton Solo

"Sukir merasakan kerbau ini sering murung dan menjadi pendiam. Biasanya, saat berada di kandang sering merespon apa pun yang dilakukan Sukir."

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Galih Permadi
Kerbau atau kebi bule keturunan Kiai Slamet saat kirab di Keraton Solo, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kiai Bodong, seekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet, sebelum mati ditombak, sempat menunjukkan tindak tanduknya yang gelisah kepada Sukir, pawang sekaligus abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta.  

"Sebelum meninggal, Sukir (pawang) merasakan kerbau ini sering murung dan menjadi pendiam. Biasanya, saat berada di kandang sering merespon apa pun yang dilakukan Sukir," kata KRMH Satriyo Hadinagoro kepada wartawan, Rabu (5/11/2014).

Adik ipar Raja Keraton Kasunanan Surakarta ini menambahkan, Kiai Bodong mati pada Selasa (4/11/2014) pukul 18.30 WIB. Kematian Kiai Bodong bertepatan dengan satu hari setelah tanggal 10 Muharram yang jatuh pada Senin (3/11/2014).

Menurut kepercayaan Jawa, 10 Muharam hari keramat. Sehari sesudahnya dianggap hari baik. "Kematian Kiai Bodong bin Slamet meninggal sehari sesudahnya itu merupakan hari baik. Kami mempercayai ini," terang seorang warga sekitar Keraton.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved