Senin, 29 September 2025

Pencemaran Udara di Samarinda Berpotensi Akibatkan Ispa

Pencemaran udara di kota Samarindaberpotensi mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dibagian atas.

Editor: Budi Prasetyo
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
ILUSTRASI : Penggunaan masker 

TRIBUNNEWS.COM.SAMARINDA,- Pencemaran udara di kota Samarinda yang terjadi saat ini berpotensi mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dibagian atas.

Berdasarkan data pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kata dr Slamet Soebagio, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan di ruangannya, Selasa (14/10/2014), kadar Suspended Particular Meter (SPM) atau Partikulat debu melayang memang masih berada dibawah ambang batas normal. Saat ini SPM berada diangka 193 dimana normalnya berada diangka 210.

Untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk dan merugikan kesehatan, warga dihimbau untuk mengurangi tebaran tebu di lingkungan masing-masing. Diakui Slamet, masalah udara dan kemarau yang terjadi secara bersamaan ini dilematis. Dimana saat masyarakat membutuhkan air untuk mengurangi debu dengan penyiraman, disisi lain jumlah air juga terus menipis.

"Jadi masyarakat harus mengambil skala prioritas didalam penggunaan air dengan bijak," kata Slamet.

Mengingat salah satu penyebab pencemaran adalah kebakaran hutan, Kepala UPTD Surveilans Data dan Informasi dr Osa Rafshodia, MscIH, MPH mengatakan, partikel di udara yang paling berbahaya adalah sulfur dan karbon. Dan dampak buruk dari sulfur dan karbon ini kata Osa adalah terjadinya infeksi.

"Paling nyata itu infeksi. Kalau infeksi nggak diobati yang kronis," kata Osa.

Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri bisa kondisi tubuh dirasa menurun. Memang selama ini menurutnya, kejadian kronis akibat pencemaran udara jarang terjadi. Dimana ketika masyarakat merasa ada gangguan kesehatan seperti batuk, sudah langsung memeriksakan diri atau meminum obat.

"Jarang sih ada yang kronis," kata Osa.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan