207 Kuda Perpacu Rebut Piala Bupati Pasuruan
Setelah dua tahun mengalami vakum, kejuaraan nasional pacuan kuda di Jawa Timur kembali digelar pada 20-21 September 2014

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN-Setelah dua tahun mengalami vakum, kejuaraan nasional pacuan kuda di Jawa Timur kembali digelar pada 20-21 September 2014 di "Ki Ageng Astrojoyo", Desa Coban Joyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
Kejurnas pacuan kuda tersebut bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1085.
"Ini merupakan event nasional pacuan kuda Bupati Cup sekaligus memperingati hari jadi Pasuruan. Sudah dua tahun ini kejurnas pacuan kuda di Jawa Timur vakum, " kata Ketua Pelaksana Kecujrnas Pacuan Kuda Bupati Cup, Atok Ilah saat ditemui di lokasi.
Dikatakannya, pacuan kuda memperebutkan piala bupati Pasuruan ini, diikuti sebanyak 207 kuda. Peserta berasal dari Bandung, Jawa tengah, DIY, Solo, Salatiga, Purwakarta, Padang, dan hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur. "Hari ini penyisihan besok finalnya," terangnya.
Dikatakannya, sudah dua tahun ini pacuan kuda tingkat nasional tidak dapat diselenggarakan di Jawa Timur, karena tidak adanya arena pacuan kuda yang memenuhi standar nasional.
Hingga akhirnya, dipilihlah Kabupaten Pasuruan sebagai tuan rumah, karena memiliki arena pacuan sepanjang 1200 meter.
"Selama ini, event-event nasional diselenggarakan di luar Jawa Timur. Dengan adanya arena ini, selanjutnya dapat digelar kejurnas berikutnya," terangnya.
Dikatakannya, dalam Kejurnas Bupati Cup tersebut akan digelar berbagai macam kelas. Di antaranya, kelas dengan lintasan sejauh 1000 meter hingga 2000 meter.
Dia berharap, event kejurnas bupati cup dapat memotivasi kembali para penggemar kuda dan pemilik kuda yang selama ini tidak memiliki wadah untuk menyalurkan bakat dan hobinya.
Seorang peserta asal Purwosari, Kabupaten Pasuruan Pramono mengatakan dengan adanya kejurnas pacuan kuda Bupati Cup tersebut, dapat menggalakan kembali event olahraga berkuda.
Selain itu, juga dapat menjadi ajang bagi para atlit-atlit pemula.
"Dengan adanya balap kuda disini, selain memberikan kesempatan para atlit pemula untuk tampil,juga bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat di sekitar arena pacuan kuda," terang pria yang terjun di kelas mini, sadel dan kelas Poni D Sprint ini.