Minggu, 5 Oktober 2025

Warga Nanga Pinoh Jadi Korban Penipuan CPNS

BKD Melawi, Syafarudin, meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap aksi penipuan dalam pendaftaran CPNS.

Editor: Sugiyarto
KOMPAS.com/ SUPARMAN SULTAN
ilustrasi 
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Melawi, Syafarudin, meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap aksi penipuan dalam pendaftaran CPNS.

Apalagi jika pendaftarannya harus mengeluarkan sejumlah uang. “Pendaftaran tidak ada dipungut biaya apalagi inikan sistim online, jadi jangan percayalah yang gitu-gitu, masak sudah pakai online masih bayar” kata Syafarudin Jumat (22/8).
Syafarudin mengungkapkan, mekanisme pendaftaran CPNS via online kecil kemungkinan akan terjadi penipuan. Karena sistim pengamanannya relatif ketat.
Saat mendaftar mereka akan mendapat pasword. Jika berkas lamaran diterima mereka akan mendapatkan nomor tes.
“Nomor tes itu nanti diberikan kepada BKD, dan BKD lah yang nanti mencetaknya, dan semua itu gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun,” tandasnya.
Syafarudin mengungkapkan, selain itu pendaftaran CPNS di Melawi, juga belum dibuka, lantaran pihaknya masih menunggu kepastian dari BKN. Maka dari itu, jika ada yang mengatasnamakan BKD atau BKN dapat dipastikan oknum penipu.
“Jadi kalau belum ada buka lowongan, biasanya tidak akan bisa dibuka, saya juga sudah cek belum bisa dibuka, nah kalau ada web yang sudah bisa menerima pendafataran berarti itu penipuan, masyarakat harus waspada,” katanya.
Syafarudin mengungkapkan, pengumuman pembukaan CPNS akan segera dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan BKD Provinsi. Setelahnya baru akan ada pengumuman yang juga disampaikan melalui media.
Sebelumnya, satu diantara warga Nanga Pinoh yang enggan disebutkan namanya mengaku menjadi korban penipuan saat mendaftar CPNS. Bahkan dirinya sudah menransfer uang senilai Rp 118 ribu kepada pelaku.
Peristiwa itu terjadi setelah dirinya menyaksikan tayangan tv, bahwa pendaftaran CPNS telah dibuka pada tanggal 20 Agustus lalu. Dia kemudian membuka web di alamat SSCM BKN.go.id, dan mendaftar via online.
“Saat mendaftar itu, saya mendapat balasan dari email saya, dalam pesannya saya diminta mengirim nomor HP, kemudian saya dapat SMS bahwa nomor peserta saya sudah masuk,” kata warga tadi.
Kemudian kata dia, dalam pesan singkat itupun dirinya diminta untuk mengirimkan uang pendaftaran, sebesar Rp 118 ribu ke nomor rekening 112201002073509, atas Nama Faisal Saleh. Pelaku mengaku dari BKN pusat.

“Sekali saya bilang dengan kawan saya, pendaftaran CPNS bayar ya, tapi kawan saya tanya rupanya tidak ada bayar, setelah itu juga pendaftaran belum dibuka, dari situ saya curiga kalau saya kena tipu,” tandasnya. (ali)
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved