Rabu, 1 Oktober 2025

Tercium Bau Belerang di Jalan yang Amblas

Jalan AKD (Amurang-Kotamobagu-Doloduo) yang terletak di Desa Uuwan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara amblas

zoom-inlihat foto Tercium Bau Belerang di  Jalan yang Amblas
Tribun Kaltim/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, LOLAK - Jalan AKD (Amurang-Kotamobagu-Doloduo) yang terletak di Desa Uuwan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara amblas. Padahal ruas jalan ini merupakan akses utama menuju Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Jumat 15/8/2014).

Retakan jalan sedalam lebih dari satu meter dan memanjang 60 meter lebih.  Di beberapa bagian badan jalan yang tersisa hanya selebar dua meter. Bahkan, bahu jalan yang berdekatan dengan tebing pun bergeser.

Warga Uuwan pun menimbun patahan tanah sedalam satu meter itu dengan pasir dan batu.
Pengendara kendaraan harus berhati-hati melewati Jalan AKD menuju Bolsel dan Provinsi Gorontalo tersebut. Beberapa pengemudi tampak ragu-ragu saat akan melintasi jalan yang amblas tersebut. Beberapa warga Uuwan tampak membantu para pengemudi untuk memberikan arahan.

Feri Matialo, Kepala Dusun IV Desa Uuwan, mengatakan, retakan sudah terlihat sejak, Rabu (13/8/2014) lalu. "Kemarin (Kamis), jalan sudah mulai amblas, namun hanya beberapa centi meter saja," ujar Feri.

Amblasnya jalan di Uuwan ini baru sekali terjadi dan tidak sekaligus dalam satu waktu. Feri mengatakan, tanah terus turun perlahan-lahan. Bahkan, dia memperkirakan, tanah itu akan terus amblas. "Sepertinya masih bergerak terus. Sudah tiga hari terakhir ini," kata dia.

Beberapa pengguna Jalan AKD ini pun khawatir. Marshal Datundogon, warga Bolmong yang sehari-hari bekerja di Bolsel  sengaja datang untuk melihat kondisi jalan.

''Saya mau ke Bolsel, Sabtu ini karena ada acara, namun saya khawatir tak bisa lewat, makanya saya lihat dulu keadaanya," kata dia.

Pria yang biasa disapa Ite ini mengatakan, retakan sudah terlihat sejak Kamis sore saat ia pulang dari Bolsel menuju rumahnya di Kopandakan, Bolmong. "Sudah ada yang amblas, tapi masih sekitar 25 centi meter. Eh, sekarang sudah lebih dari satu meter amblasnya," kata dia.

Sementara itu, Hestri Pongo, warga Uuwan, mengatakan, di bawah jalan itu ada sumber air panas. Pria berbadan tinggi ini mengisahkan, di tempat amblasnya jalan tersebut ada sumber air panas. Bahkan, pada dekade 80-90an, ada tempat penampungan air di dekat jalan itu.

Bau menyengat seperti belerang pun sempat tercium di areal yang ditunjukkan oleh Hestri. "Di tempat ini ada penampungan air panas. Bahkan warga sering ke berendam," kata Hestri menunjukkan sisi jalan yang terkikis dan amblas.

Staf Balai Pelaksana Jalan Nasional XI, Djunaedi Damogalad mengatakan, kondisi tanah di bawah jalan tersebut memang labil karena adanya mata air di bawah jalan. Untuk penanganan sementara, Balai Pelaksana Jalan Nasional adalah dengan menambun jalan yang amblas tersebut.

Balai juga akan mengerahkan kendaraan berat seperti eskavator untuk penanganan sementara sehingga akses jalan tidak terganggu. "Kendaraan berat diperkirakan akan sampai malam ini (Jumat malam). Sekarang masih dalam perjalanan dari Boltim. Penimbunan dilakukan untuk mengantisipasi agar akses ke Bolsel dan Gorontalo tidak terputus," kata dia.

Dia menambahkan, kondisi ini hampir sama seperti Jalan AKD yang berada di Desa Lobong, Kecamatan Passi, Bolmong. Pemerintah pun akhirnya mengalihkan jalan tersebut.

"Kemungkinan memang ada mata air panas di bawah, sehingga menyebabkan penurunan ini. Ya, seperti di Lobong," kata Djunaidi yang berada di lokasi amblasnya jalan.

Saat ini pihaknya akan melakukan penimbunan di jalan yang amblas tersebut. Namun untuk langkah jangka panjang, Djunaedi mengatakan hal tersebut akan dilaporkan ke Satuan Kerja (Satker) Balai Pelaksana Jalan Nasional.(suk)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved