Sabtu, 4 Oktober 2025

Jual Miras dan Simpan Purel, Warung Edy Digerebek Warga

"Warga sudah muntap kemarahannya karena selama ini warung menyediakan miras dan kamar - kamar dibuat kos purel ternyata untuk mesum,"ungkap

zoom-inlihat foto Jual Miras dan Simpan Purel, Warung Edy Digerebek  Warga
Surya/Hanif Manshuri
Lurah dan anggota Muspika saat mendatangi warung Edy Junaidi yang dipaksa harus tutup, Kamis (07/08) siang

TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN - Warung Edy Junaidi yang menjual miras dan tempat penginapan sejumlah purel digeruduk warga dengan menggandeng Muspika dan pihak kelurahan, Kamis (07/08/2014).

Bahkan dengan tegas warga yang juga didampingi Ketua RT Choirul, Kapolsek AKP Slamet S, Lurah Sumardi menghentikan kegiatan penjualan miras dan mengosongkan semua kamar untuk penginapan purel di jalan Andansari itu.  

"Warga sudah muntap kemarahannya karena selama ini warung menyediakan miras dan kamar - kamar dibuat kos purel ternyata untuk mesum,"ungkap Sumardi di depan Edy sang pemilik warung.

Keputusan warga dan pihak Kelurahan Sukorejo meminta Edy hanya boleh buka warung non miras.

Sementara kamar kos di bagian atas tidak diperbolehkan untuk tempat kos purel.

"Warung tetap boleh buka, tapi dilarang menjual miras. Khawatir warga akan berbuat anarkis jika pemilik warung tetap melanggar,"ungkap Kapolsek AKP Slamet.

Edy, sang pemilik warung akhirnya bersedia tidak menjual miras dan menempatkan purel di rumahnya.

Kesadaran Edy itu bahkan dituangkan dalam surat pernyatan di atas kertas bermeterai.

Salah satu isi peryataannya yakni :

Rumah yang juga dijadikan tempat jualan (warung, red) dan kos itu siap disegel jika ia melanggar pernyataan yang dibuatnya.

Ada 10 saksi yang turut membubuhkan tandatang dalam perjanjian tersebut.

Edy bersedia mengosongkan kamarnya yang selama ini ditempati purel dalam waktu paling lama seminggu ke depan.

Menurut Suparlan, penjaga warung yang juga  keponakan Edy mengungkapkan, warungnya masih bisa mendapatkan miras jenis arak karena mendapatkan pasokan dari Tuban.

"Yang bawa itu sopir yang menjadi langganan kami,"aku Suparlan.

Kelurahan dan Muspika memastikan akan menutup paksa dengan memasang segel jika dikemudian hari Edy masih menyediakan miras dan tempat penginapan untuk purel.
Purel yang nginap di rumah Edy diketahui warga menjadi pemicu yang banyak menimbulkan masalah.

Karena setiap pulang pagi hari selalu mabuk dan membawa laki - laki masuk ke rumah.

"Apa yang dilakukan lain jenis dalam kamar dalam keadaan mabuk,"tegas Ketua RT Choirul.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved