Bocah Korban Penculikan Trauma dan Sering Menangis
Fatia Zuwina (7), bocah asal Desa Matang Panyang, yang menjadi korban penculikan masih trauma dan sering menangis.
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Fatia Zuwina (7), bocah asal Desa Matang Panyang, Kecamatan Baktya Barat, Aceh Utara yang menjadi korban penculikan masih trauma dan sering menangis.
"Korban sekarang menangis terus karena trauma, makanya kita belum bisa memintai keterangan dari korban," ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono melalui Kapolsek Baktya Barat Iptu Nawawi Rambi, Kamis (10/7/2014).
Karena itu menurut Kapolsek, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku dan motif penculikan itu.
"Saat korban sudah bisa dimintai keterangan, kasus ini akan segera kita tindaklanjuti untuk mengetahui siapa pelaku dan apa motifnya," ungkap Iptu Nawawi Rambe.
Keuchik Matang Panyang, Sanusi juga mengatakan bocah yang menjadi korban penculikan masih trauma dan bahkan sejak dipulangkan ia belum berani ke luar rumah.
"Kita juga belum tahu siapa yang menculik Fatia. Karena informasi kita terima, ada yang bilang Fatia diculik oleh orang menggunakan mobil dan ada juga yang mengatakan pelaku memakai sepeda motor. Kita belum tahu apa tujuan Fatia diculik," kata Sanusi.
Seperti diberitakan kemarin, Fatia Zuwina diculik seorang pria ketika sedang membeli kue di depan rumahnya di Desa Matang Panyang Kecamatan Baktya Barat, Aceh Utara Selasa (8/7/2014) sekitar pukul 07.00 WIB. Namun 16 jam kemudian, korban kembali bertemu keluarganya setelah dibawa pulang dengan Bus Putra Pelangi dari Medan. Korban ditemukan polisi di pinggir jalan kawasan Stabat Sumatera Utara, yang diduga kuat setelah diturunkan oleh penculik.(bah)