Jembatan Ambruk Ribuan Warga Terancam Terisolir
Jembatan penghubung di Sungai Senelak Upit Kecamatan Belimbing, Melawi yang ambruk akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu belum juga diperbaiki.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Jembatan penghubung di Sungai Senelak Upit Kecamatan Belimbing, Melawi yang ambruk akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu belum juga diperbaiki. Akibatnya akses 5 ribu warga di Desa Nanga Pau, Langan dan Balai Agas terganggu.
Sejatinya warga sudah berusaha memperbaiki jembatan tersebut secara swadaya dengan balok kayu. Namun demikian kondisi jembatan itu kian parah. Jika tak segera ditangani pihak terkait maka jembatan tersebut terancam putus total.
Budi satu diantara warga Nanga Pinoh yang sempat melintasi jembatan tersebut mengungkapkan, jembatan yang sudah nyaris roboh itu sampai saat ini masih dipergunakan warga setempat, karena tidak ada pilihan lain.
"Warga juga mengaku cemas kalau melintasi jembatan itu, mereka minta kepada pemerintah supaya segera diperbaiki," katanya, Kamis (19/6/2014).
Budi mengatakan, dampak dari ambruknya jembatan itu sangat dirasakan warga. Terutama menyangkut kebutuhan pokok yang saat ini semakin mahal. Jika kondisi tersebut tak segera ditangani tentu saja akan membawa dampak yang buruk bagi perekonomian warga.
Kepala dinas PU Melawi, Jhon Murkanto mengungkapkan, jembatan tersebut akan segera diperbaiki oleh pemerintah melalui dana UPJJ.
"Pembangunannya sifatnya sementara, karena tidak teranggarkan dalam APBD, kalau APBDP bisa nanti akan dibangun, namun kalau belum ya tahun 2015," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi jembatan tersebut. Dari pengamatan yang dilakukan memang butuh perbaikan segera. Namun demikian keterbatasan anggaran menjadi kendala sehingga perbaikan tak bisa dilakukan segera.
"Oleh warga jembatan itu juga sudah diperbaiki, namun pakai kayu balok, nanti akan kita perbaiki lagi," katanya. (ali)