Pulang dari Sawah, Sumiyen Hilang Terseret Arus Sungai Samin
Kejadian bermula ketika Sumiyem dan tiga tetangga berniat pulang usai menanam padi di sawah yang harus menyeberangi sungai Samin selebar 6 meter
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini membuat kondisi sungai tak bisa diprediksi. Sumiyem (60) warga Desa Guntur RT 1 RW 1, Pandeyan, Grogol, Sukoharjo hilang terseret arus sungai Samin yang tiba-tiba meluap, Rabu (18/6/2014) sekitar pukul 14.00.
Kejadian bermula ketika Sumiyem dan tiga tetangga berniat pulang usai menanam padi di sawah. Jarak rumah ke sawah sekitar 200 meter dan harus menyeberang sungai Samin selebar enam meter.
Saat berangkat ketinggian sungai sekitar 50 centimeter dan ketika akan pulang ketinggian air sungai meningkat menjadi satu meter.
"Karena kondisi cerah maka korban dan tiga tetangganya tetap menyeberang meski ketinggian sekitar satu meter," kata Humas Basarnas Solo, Yohan Tri Anggoro ketika dihubungi Tribun Jateng.
Tiba-tiba arus meluap dan semakin deras. Sumiyem dan tiga tetangganya tidak sempat ke seberang dan terseret arus. Dua orang berhasil selamat, satu orang sempat tenggelam namun berhasil diselamatkan.
Sementara itu, Sumiyem diperkirakan terseret arus. "Saat ini masih dilakukan proses pencarian ibu Samiyem, dan tim yang terlibat ada dari BASARNAS SURAKARTA, BPBD SUKOHARJO, SAR SUKOHARJO,SOLO RESCUE UNIT,SOLO EMERGENCY,PMI SUKOHARJO, SAR MTA SURAKARTÀ, dan relawan lain termasuk masyarakat," kata Yohan.
Waspada Sungai Meluap
Yohan menghimbau agar masyarakat untuk waspada dengan perubahan musim yang terjadi beberapa hari ini. Masih banyak warga yang belum tahu adanya perubahan cuaca ekstrem termasuk gejala tiba-tiba arus sungai meluap.
"Kebanyakan mereka masih mengandalkan kondisi sungai berdasarkan kebiasaan mereka secara turun temurun. Padahal saat ini cuaca dan alam tidak bisa diprediksi karena perubahan cuaca yang terbilang ekstrem," ujarnya.