Minggu, 5 Oktober 2025

Ketua PW Muhammadiyah Jateng : Awal Puasa Akan Ada Perbedaan

"Kami berpegang pada sistem hitung qisab Hakiki, kalau bulan sudah di atas ufuk berarti sudah mulai puasa," katanya

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Anggota Lajnah Falakiiyah PBNU tengah meneropong matahari untuk melihat Rukyah Hilal di Gedung Season City, Tambora, Jakarta Barat, Senin (8/7/2013). Hilal tersebut untuk menentukan awal puasa bagi umat Islam. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah,  Musman Tholib sudah menerima maklumat penentuan awal Ramadan dari PP Muhammadiyah beberapa waktu lalu.

Surat itu menyatakan bahwa Muhammadiyah menyatakan awal Ramadan pada 28 Juni.

"Kami berpegang pada sistem hitung qisab Hakiki, kalau bulan sudah di atas ufuk berarti sudah mulai puasa," katanya di kantornya, Senin (2/4/2014).

Ia berujar, sistemnya memang berbeda dengan hisab rukyat yang mewajibkan ketinggian bulan 2 derajat.

Ia mengatakan, meskipun awal puasa akan ada perbedaan, tapi hari raya akan jatuh pada hari yang sama.

Musman menjelaskan perbedaan itu sudah terjadi sejak zaman Ali bin Abi Tholib.

Lalu pada zaman KH Ahmad Dahlan juga pernah terjadi.
Karena itu ia menilai perbedaan awal puasa tidaklah menjadi suatu pertentangan.

"Ini masalah ilmu masing-masing, tidak masalah," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved