Senin, 29 September 2025

Enam Kecamatan di Sumba Timur Terdampak Abu Vulkanik

Enam kecamatan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur terkena dampak hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Sangeangapi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja
Petugas membersihkan abu vulkanik di bandara Adisucipto, Sabtu (15/2/2014) 

TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Enam kecamatan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur terkena dampak hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (30/5/2014) kemarin.

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2014), mengatakan, enam kecamatan yang terkena abu vulkanik yakni Kecamatan Haharu, Kanatang, Kambera, Pandawai, Umalulu dan Kota Waingapu.

"Abu vulkanik sudah berlangsung sejak tadi malam sekitar pukul 22.30 Wita. Enam kecamatan terkena dampaknya, namun sejauh ini belum ada kerusakan tanaman maupun rumah," kata Gidion.

Pemerintah Kabupaten Sumba, telah membagi-bagikan masker kepada warga untuk melindungi pernapasan dari abu vulkanik.

"Untuk saat ini kita masih pantau dan bila ada perkembangan lanjutan akan kita sampaikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat petang, menyebar hingga ke Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Warga dikejutkan dengan hujan abu yang menerpa Desa Palakahembi pada pukul 22.00 Wita.

"Kami baru pulang doa rosario dan rasa ada hujan abu begitu. Kami coba cek ternyata betul, dan masih hujan abu sampai sekarang," kata Yohanes Hede, warga Desa Palakahembi, ketika menghubungi Kompas.com, Jumat malam.

Menurut Yohanes, warga yang baru kali pertama melihat hujan abu lantas panik, apalagi setelah warga mendapati banyak tumpukan abu di atas seng rumah, lalu sebagian lagi menempel di tanaman dan jemuran.

"Sampai sekarang hujan abu masih berlangsung," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan