Pemilu 2014
Caleg PDIP Dihadang Massa di Tengah Hutan
Seorang Caleg dari PDIP daerah pemilihan (Dapil) III Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Frengki Saunoah, dihadang massa
Diduga Bagi-bagi Uang
- Laporan Wartawan Pos Kupang, Apson Benu
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU--Seorang calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan (Dapil) III Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Frengki Saunoah, dihadang massa di tengah hutan di Kampung Oepah, Desa Susulaku A, Kecamatan Insana, Minggu (6/4/2014) malam sekitar pukul 20.30 wita.
Kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa, namun mobil yang ditumpangi Frengki dengan nomor polisi B 555 OA mengalami kerusakan parah. Massa yang tidak diketahui jumlahnya itu diduga melakukan tindakan anarkis terhadap korban.
Kapolsek Insana, Iptu Petrus Liu, dikonfirmasi Pos Kupang di Mapolres TTU, Minggu (6/4/2014), sekitar pukul 22.00 wita, mengatakan, mula-mula pihaknya mendapat informasi dari Kasi Intel bahwa Pak Frengki sedang menuju Desa Susulaku untuk bagi-bagi uang.
"Jadi masyarakat di sana tidak puas, makanya mereka hadang dia di tengah hutan," ujar Petrus.
Usai mendapat informasi dimaksud,, pihaknya berkoordinasi dengan panwaslu kecamatan untuk turun langsung menjemput korban. "Saat itu kami langsung koordinasi dengan panwascam jemput Pak Frengki di tengah hutan. Kami bernegosiasi dengan masyarakat setempat untuk bertemu dia (Frengki)," tutur Petrus.
Kejadian anarkis terjadi, kata Petrus, ketika polisi mengawal Frengki Saunoah menuju Polres TTU.
"Saat kami jemput Pak Frengki, massa tidak tahu kalau kita sudah bawa dia. Anggota yang mengemudikan kendaraan. Saat itu massa merusakkan mobil," ujanya.
Frengki Saunoah saat dikonfitrmasi mengatakan, pihaknya pergi ke Desa Susulaku untuk membakar lilin sekitar jam setengah lim sore, bukan untuk bagi-bagi uang. "Setelah saya pulang, mereka hadang saya di tengah Hutan Oepah. Sebelumnya saya ada bersama dengan beberapa orang PPL," ujar Frangki.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) TTU, Dominggus Lopis, mengatakan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan panwascam, "Saya sudah minta panwascam agar memasukkan laporan disertai bukti-bukti. Kita juga lakukan koordinasi dengan polisi," ujar Lopis. *