Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2014

Kader Partai Nasional Aceh Diculik Lima Pria

Darmuni hilang dalam perjalanan pulang dari posko milik Fauzi calon legislatif (caleg), PNA di Desa Rayeuk Kuta Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Sekretaris Partai Nasional Aceh (PNA) Aceh Utara Sofyan mengungkapkan kadernya asal Desa Peureupok Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Darmuni (38) tahun, diculik oleh lima pria di kawasan Tunong Krueng Kecamatan Paya Bakong, Sabtu (14/3/2014) sekitar pukul 23.45 WIB.

Darmuni hilang dalam perjalanan pulang dari posko milik Fauzi calon legislatif (caleg), PNA di Desa Rayeuk Kuta Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

"Sebelum pulang ke rumah, Darmuni sempat mengobrol bersama Juliadi Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Paya Bakong di posko Fauzi caleg PNA. Tak lama kemudian dia minta pamit pulang, meskipun sendiri," ujar Sofyan kepada Serambi (Tribunnews.com Network) kemarin.

Namun, esok harinya kata Sofyan pihaknya mendapat informasi korban tak sampai ke rumah. Korban dicegat lima pria di kawasan jalan Desa Tunong Krueng, lalu dibawa dengan mobil ke kawasan Meunasah Pante atau yang lebih dikenal Pante Bahagia.

"Kemarin (Rabu) kami datang ke rumah warga dan ke lokasi tempat korban diculik untuk mengumpulkan informasi. Korban setelah dibawa ke Pante Bahagia dibawa pulang lagi ke kawasan Cluster empat ExxonMobil. Lalu diserahkan kepada kelompok lain dibawa masuk ke kawasan pedalaman Paya Bakog," ujar Sofyan.

Berdasarkan informasi dari pengurus PNA, korban disekap di suatu tempat di kawasan Cot Girek. Pihaknya sudah berusaha mencari keberadaan korban, tapi belum ditemukan, termasuk sepeda motor korban, karena lokasi penyekapan selalu dipindah-pindahkan.

Diungkapkan Sofyan, sebulan sebelum kejadian tersebut, istri korban pernah didatangi beberapa pria pada malam hari, dan mengancam supaya korban tidak lagi mendukung PNA. Menurut Sofyan, pihak keluarga semakin khawatir dengan korban, karena sudah enam hari belum korban belum ditemukan, dan pihak keluarga tak bisa menghubunginya, handphone korban sampai sekarang tidak aktif lagi.

"Kami berharap polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut. Kami khawatir jika polisi lamban bergerak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap korban," ujar Sofyan.

Sementara itu Kapolres Aceh Utara AKBP Gatot Sujono melalui Kasat Reskrim Iptu Mahliadi kepada Serambi kemarin menyebutkan, sudah memeriksa sebanyak enam orang saksi untuk menindaklanjuti kasus yang dilaporkan PNA.

"Tapi sejauh ini kami belum bisa memastikan apakah korban hilang atau menghilangkan diri. Karena kasus ini masih dalam penyelidikan kami," kata Iptu Mahliadi.(jf)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved