Penyimpangan Berkas Honorer Dilaporkan ke Polres
Para honorer ini kemudian melaporkan ke polisi terkait penyimpangan data honorer K2 itu.
Penyimpangan Berkas Honorer Dilaporkan ke Polres
TRIBUNNEWS.COM SUMEDANG, – Para honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus CPNS terus bergerak. Mereka mengumpulkan berkas-berkas para honorer K2 yang lulus menjadi CPNS dan diduga melakukan penyimpangan. Para honorer ini kemudian melaporkan ke polisi terkait penyimpangan data honorer K2 itu.
Kasatreskrim AKP Niko N Adiputra menyebutkan polisi sudah menerima laporan dan berkas-berkas terkait penyimpangan honorer K2. “Berkasnya tebal sekali dan ada sekitar 400 berkas yang diterima reskrim,” kata Kasatreskrim di Mapolres, Rabu (26/2/2014).
Ia menyebutkan untuk menyelidiki kasus dugaan tindak pidana dalam pendataan honorer K2 ini akan melakukan koordinasi dengan Inpekstorat Sumedang. “Kami akan berkoordinasi dengan Inpsektorat yang melakukan verifikasi berkas honorer K2,” katanya.
Menurutnya, untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus penyimpangan pemberkasan data honorer K2 itu butuh saksi ahli. “Nanti harus diperiksa juga kebenaran tanda tangan dan data-data lainnya itu,” kata Kasatreskrim.
Gelombang protes terus dilakukan para honorer yang gagal lulus CPNS. Dari 3.314 orang honorer K2 yang mengikuti tes hanya 970 orang dinyatakan lulus CPNS. Namun para honorer yang gagal lulus ini menuding terlah terjadi kecurangan dalam pemberkasan. Pasalnya banyak honorer yang sudah lam abekerja dan usianya kritis untuk menjadi CPNS malah tidak lulus. Sementara yang baru masuk bekerja banyak yang lulus CPNS.
Atas desakan para honorer K2 ini, DPRD membentuk panitia khusus (Pansus). Bupati Sumedang menunjuk Inspektorat untuk melakukan investigasi terkait penyimpangan di honorer K2 ini.
Sementara itu dikabarkan ada 70 orang honorer K2 yang lolos CPNS mengundurkan diri menyusul aksi protes. Sumedeng sendiri sebelumnya hanya memiliki 914 honorer yang belum diangkat setelah pengangkatan honorer K1. Bahkan dari data itu hanya tinggal 400 orang saja karena banyak yang mengundurkan diri.
Namun ketika ada program honorer K2, jumlah tenaga honorer di Sumedang melambung menjadi 7.000 orang. Kemudian diverifikasi dan tinggal 3.314 orang yang bisa ikut seleksi. (std)