Pemilu 2014
Kontraktor Ramai-Ramai Balik Nama Pemilik Perusahaan Demi Jadi Legislator
caleg yang sebelumnya bergelut sebagai pemborong atau kontraktor di Lamongan, ramai-ramai membalik nama pemilik perusahaannya.
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Calon anggota legislatif (caleg) yang sebelumnya bergelut sebagai pemborong atau kontraktor di Lamongan, Jawa Timur, ramai-ramai membalik nama pemilik perusahaannya.
Sekadar menyelamatkan kerajaaan bisnisnya di dunia kotraktor, mereka membalik nama pemilik perusahaannya ke atas nama istri, keluarga, teman, hingga nama karyawannya sendiri.
Itu seperti yang diungkapkan kontraktor sekaligus caleg DPRD Lamongan yang tak mau disebut namanya kepada Surya, Minggu (12/1/2014).
Ia menuturkan, sejumlah kontraktor termasuk dirinya, optimistis bakal terpilih sebagai wakil rakyat pada Pemilu 2014.
Karenanya, mereka ketakutan pekerjaan yang ditekuni selama ini tidak bisa berebut mengerjakan proyek yang bersumber dari dana APBD maupun APBN.
Ia mengungkapkan, modus ini terpaksa mereka lakukan untuk menyelamatkan ruang lingkup pekerjaan yang mengantarkannya menjadi kontraktor sukses .
Alasan utamanya adalah, menghindari peraturan adanya larangan wakil rakyat merangkap jabatan sebagai direktur perusahaan untuk mengelola proyek pemerintah.
Ia mengungkapkan, tidak ada salahnya tetap menghidupkan usaha bidang proyek asalkan dalam data tersurat bukan namanya sebagai pemilik perusahaan. Baik berupa CV, maupun PT.
"Ada memang yang saya balik nama," ungkap calon wakil rakyat kepada Surya yang enggan dikorankan namanya.
Tidak hanya dirinya yang membalik nama perusahaan atas nama keluarga maupun orang lain, banyak Caleg yang melakukan hal serupa.
Fenomena ini, memang tidak terjadi hanya pada perhelatan pesta demokrasi 2014. Atraksi yang sama juga terjadi, setiap menjelang pemilu legislatif. Bahkan, dalam kenyataannya, banyak anggota dewan Lamongan yang tetap berbisnis sebagai kontraktor.
"Wujudnya anggota dewan, tapi nafasnya tetap saja pemborong.Bahkan kalau menjadi anggota dewan tetap sebagai pemborong sangat menguntungkan. Bukan rahasia lagi," tandas pengamat pembangunan Lamongan, Syaiful Reza yang juga Ketua PCPM Muhammadiyah Lamongan.
Menurut Reza, apa yang dilakoni anggota dewan itu memang sangat sumir menurut kacamata manusia, tapi bagi yang ngecat cabe, alias sang pencipta bumi dan seisinya, modus itu terbaca jelas.
Syaiful Reza berharap, regulasi yang ada itu bisa diterapkan oleh instansi pemerintahan sehingga tidak memicu kemarahan sebagian diantara warga masyarakat.