Minggu, 5 Oktober 2025

Bupati Kendal Mangkir dari Tes HIV/AIDS

KPA Kendal menggelar VCT atau uji HIV/AIDS di depan gedung Satpol PP kompleks kantor pemkab, Jumat(6/12/2013).

Kompas.com
Bupati Kendal Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti 

TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menggelar tes Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau uji HIV/AIDS di depan gedung Satpol PP kompleks kantor Pemerintahan Kabupaten Kendal, Jumat (6/12/2013).

Tes VCT dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia untuk umum itu, diikuti oleh penjaja seks komersial (PSK) Alas Karet ( Alaska) Sukorejo, Gambilangu (GBL) Kaliwungu, pelajar, dan masyarakat umum. Namun sayang, tidak ada satupun pejabat Pemkab Kendal yang ikut serta dalam test VCT tersebut.

Koordinator tim VCT/CST dari Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal, Alexandre Bramukhair mengatakan, pihaknya menargetkan 100 orang untuk bisa mengikuti test VCT yang diadakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kendal, dengan target pelajar, masyarkat umum, PSK dan PNS Kendal.

"Namun sayangnya, tes VCT hanya didominasi oleh PSK saja. Tidak ada satupun pejabat Pemkab Kendal yang ikut, termasuk Bupati Kendal. Padahal mereka sudah kami berikan surat undangan," kata Bram.

Sementara itu, Manager Kasus HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kendal, Agus Purwanto menjelaskan, total penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kendal di tahun 2000-2013 mencapai 334 kasus. Mayoritas pengidap HIV/AIDS tersebut adalah ibu rumah tangga. Faktor yang menyebabkan banyaknya ibu rumah tangga yang tertular karena adalah suami yang suka "jajan".

Agus menambahkan, selain ibu rumah tangga, ada juga 11 balita yang terkena AIDS dan 9 di antaranya sudah meninggal dunia. "Di tahun ini, ada sekitar 74 penderita. Grafik penderita HIV/AIDS di Kendal tiap tahun naik," terangnya.

Pendampingan terhadap orang yang positif HIV/AIDS, aku Agus, lebih mudah di kalangan perempuan. Hal ini disebabkan banyak kaum pria yang kurang terbuka dalam bimbingan konseling dan pemeriksaan VCT.

"Daya tubuh wanita sangat lemah, itu sebabnya pendampingan kepada kaum perempuan lebih mudah dibandingkan pria," jelasnya.

Salah satu PSK Alaska asal Temanggung, Sophie (22) mengaku sangat antusias dan rutin melakukan test VCT. Hal ini dilakukannya untuk menjaga kesehatan. Menurut Sophie, pekerjaan sebagai PSK sangatlah rentan terserang virus HIV/AIDS, sebab sering berganti-ganti pasangan.

"Setiap tiga bulan sekali, saya rutin periksa darah. Tujuannya agar saya tahu, apakah terkena virus HIV/AIDS atau tidak," akunya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved