Angelina Sondakh Bikin Ayahnya Sulit Bersaing Jadi Senator
Persaingan antara para calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Sulawesi Utara (Sulut), bakal ketat.

Laporan Wartawan Tribun Manado, Riyoo Noor
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Persaingan antara para calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Sulawesi Utara (Sulut), bakal ketat.
Ada 29 calon senator yang bertarung merebut empat kursi yang tersedia. Perhitungan suara menerapkan sistem 'The Best Four'.
Merunut persaingan lima tahun silam, ratusan ribu suara harus diperoleh seorang calon senator, agar bisa duduk di DPD RI.
Sekadar gambaran periode lalu, Aryanti Baramuli Putri meraup suara terbanyak, yakni 223.476, disusul Marhany Pua (141.132), Ferry Tinggogoy (124.323), dan Alvius Lomban (100.887).
Lalu, bagaimana peluang para calon senator periode 2014-2019? Prof Lucky W Sondakh, merupakan salah satu calon yang ikut serta. Ia mengakui, persaingan bakal berat, namun itu justru melecut semangatnya meraih target sekitar 100 ribu suara.
"Saya kira 100 ribu suara sudah berpeluang besar duduk di DPD," ujarnya kepada Tribun Manado, Jumat (23/8/2013).
Angka 100 ribu suara merupakan target optimistiknya, sedangkan target pesimistis, setidaknya meraup 70 ribu suara.
"Dari analisa saya, 70 ribu bisa duduk, asalkan ada calon suara yang tertinggi meraup suara, tidak terlalu tinggi selisihnya dengan yang lain, di situ ada kemungkinan," urai Prof Lucky.
Dari mana saja ayahanda mantan Putri Indonesia Angelina Sondakh akan memeroleh dukungan suara?
Sebagai mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), kata Lucky, ia punya jaringan mahasiswa yang tersebar di seluruh Sulut. Kemudian, faktor keluarga besarnya. Nama almarhum adiknya, mantan Gubernur Sulut AJ Sondakh, pun masih berpengaruh.
"Ipar saya tidak lagi ikut pencalonan DPD. Saya bersinergi dengan Inggrid Sondakh dan Denny Sondakh. Jaringan kegerejaan juga tetap ada," ungkapnya.
Meski begitu, Prof Lucky mengaku punya kelemahan, yakni terkait kasus korupsi yang melibatkan Angelina Sondakh.
"Angie (sapaan akrab Angelina Sondakh) tetap jadi kelemahan, tapi itu bukan hal yang harus saya hindari. Saya tidak pernah tutup-tutupi. Sebagai ayah, saya punya tanggung jawab. Namun, tetap cinta ayah terhadap anaknya tak akan hilang dengan kasus tersebut," tuturnya. (*)