Mau ke Australia, Malah Diantar ke Blanakan
Lima orang imigran gelap asal Pakistan dan Iran sempat diamankan oleh Anggota Unit II Satreskrim Polres Subang
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Lima orang imigran gelap asal Pakistan dan Iran sempat diamankan oleh Anggota Unit II Satreskrim Polres Subang pada Sabtu (3/8/2013) pagi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Blanakan. Kelima imigran tersebut bernama Aksan Ali Noufhag, M Ali Amiri dan Reza, berkebangsaan Pakistan serta M Arif dan Sara Ameji dari Iran.
"Kami mendapat laporan dari security di sana bahwa ada imigran dari Pakistan dan Iran berada di sana pada Sabtu subuh. Kemudian, mereka kami bawa ke Mapolres Subang untuk dimintai keterangan. Diantara mereka, empat orang laki-laki dan satu orang perempuan," kata Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto melalui Kasat Reskrim AKP Dicki F Bahcriel didampingi Kanit II Aiptu Asep Kurnia di Mapolres Subang, Senin (5/8/2013).
Kelima imigran tersebut, kata Kapolres, dibawa dari Gunung Sahari oleh sopir bernama Haryanto. Namun pengakuan sopir, dia juga tidak tahu tujuan para imigran ini mau kemana. Yang pasti, sopir itu diminta untuk membawa imigran tersebut ke Blanakan.
"Ketika sampai di Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang, sopir ini meminta imigran ini turun. Tapi kelima orang imigran ini menolak untuk turun dari mobil meskipun dipaksa. Akhirnya, sopir itu minta bantuan security di sana. Merasa kewalahan, akhirnya kami menjemput mereka dari Blanakan," kata Chiko.
Mereka ini mengaku ditipu oleh seorang warga bernama Udin di Jakarta. Selain itu, diduga imigran ini akan menyeberang ke pulau Christmas di Australia melalui Samudera Hindia.
"Kemungkinan mereka akan menyeberang ke Australia tapi sopir ini malah mengantarkan mereka ke Blanakan yang juga tidak jauh dari pantai. Dari percakapan mereka di sini, terdengar juga mereka hendak pergi ke Australia untuk mengungsi," ujar Kapolres.
Chiko menjelaskan, rupanya, imigran asal Pakistan dan Iran tersebut, berangkat dari Jakarta menggunakan dua mobil sebanyak 10 orang. Masing-masing kendaraan diisi lima orang imigran.
"Ketika sampai Blanakan, pengakuan sopir, imigran yang dibawanya menelepon teman mereka yang berada di mobil lain. Mungkin mereka takut mengalami hal yang sama, imigran yang di mobil lainnya melarikan diri," kata Chiko.
Lima orang imigran tersebut, kata Kapolres, membawa identitas diri serta visa wisata berkunjung ke Indonesia yang berakhir hingga 18 Agustus.
"Ketika diperiksa, mereka juga punya identitas pengungsi yang dilindungi PBB lewat UNHCR. Disamping itu, mereka juga membawa visa wisata hingga pertengahan Agustus," ujarnya.
Karena kendala komunikasi, Polres Subang akhirnya menyerahkan kelima imigran tersebut ke kantor Imigrasi untuk penindakan lebih lanjut. Terlebih lagi, kata Kapolres, temuan imigran tersebut juga menyangkut perlindungan WNA.
"Kami sempat menanyai mereka dengan bahasa Inggris, tapi mereka menjawab dengan bahasa Iran dan Pakistan. Karena komunikasi tidak berjalan baik, terkait perlindungan WNA, kami menyerahkan mereka ke Kantor Imigrasi, enggak sampai ditahan kok," ujarnya.
Camat Blanakan H Nano membenarkan adanya imigran dari Pakistan dan Iran tersebut di wilayahnya. Pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian.
"Iya, memang benar. Informasi yang kami dapat, mereka hendak menyeberang ke Australia. Tapi sama sopir diantar ke Blanakan. Penyebabnya sendiri kami belum mengetahui secara pasti," ujarnya. (men)