Selasa, 30 September 2025

Parit Sedalam Tiga Meter Ditemukan di Timur Plengkung Gading Keraton

penggalian kotak ekskavasi yang dilakukan sepanjang empat meter ke sisi selatan masih belum menemukan tembok terluar jagang

zoom-inlihat foto Parit Sedalam Tiga Meter Ditemukan di Timur Plengkung Gading Keraton
TRIBUNJOGJA.COM/HENDY KURNIAWAN
Jagang atau parit sedalam 3 meter ditemukan tim ekskavasi di sisi timur Plengkung Gading

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hendy Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tim ekskavasi jagang (parit) benteng Keraton menemukan tembok jagang di sisi timur Plengkung Gading. Sebelumnya tim dari jurusan Arkeologi UGM Yogyakarta telah menemukan tembok jagang di sebelah barat pada proses penggalian pertama.

Namun demikian, tim yang dipimpin Agus Tri Hascaryo belum dapat memperkirakan lebar jagang. Karena tembok yang ditemukan barulah di sisi sebelah dalam. Hanya saja, diperkirakan lebar parit yang berfungsi sebagai sistem pertahanan ini lebih dari empat meter.

Sebab, penggalian kotak ekskavasi yang dilakukan sepanjang empat meter ke sisi selatan masih belum menemukan tembok terluar jagang. Sedangkan untuk kedalamannya sudah diketahui secara pasti.

"Tiga meter dalamnya," ujar Agus, Rabu (1/5/2013).

Penemuan jagang pada disi timur Plengkung Gading diawali dengan perkiraan awal dari yang ditemukan di sisi barat. Diketahui, jagang sejajar dengan benteng Keraton namun agak menjorok ke arah tenggara tepat di depan gerbang plengkung.

Satu hal yang menarik perhatian tim ekskavasi adalah bagaimana sistem pengairan untuk mengisi jagang. Karena dengan asumsi lebar jagang empat meter dengan kedalaman dua meter, dibutuhkan volume air yang sangat besar. Padahal jagang mengelilingi seluruh benteng Keraton dengan panjang lebih dari lima kilometer.

Dengan perhitungan tersebut, dibutuhkan air sebesar 600.000 kubik untuk mengisi jagang. Menjadi pertanyaan dari mana air sebesar itu. Sedangkan jagang tidak terhubung dengan saluran irigasi seperti sungai. Pun fakta yang terungkap adalah air tidak pernah mengalir atau hanya menggenang.

"Padahal lebar (jagang) kemungkinan lebih dari empat meter," kata Agus kepada Tribunjogja.com, sembari menunjukkan bukti tidak ada sedimentasi pada tembok jagang yang telah ditemukan.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved