Ujian Nasional
Peserta UN Keluhkan Kualitas Lembar Jawaban Komputer
Peserta Ujian Nasional (UN) mengeluhkan kualitas Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang buruk.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, MARGAHAYU - Peserta Ujian Nasional (UN) mengeluhkan kualitas Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang buruk. LJK yang disediakan untuk UN tahun ini sangat tipis dan mudah robek.
Mirna Budiyanti (18), siswi SMA Negeri 1 Margahayu mengaku khawatir jika LJK tidak terbaca komputer saat pemeriksaan nanti. Pasalnya, LJK sangat tipis dan mudah robek. Saat menghapus LJK pun ia harus berhati-hati. Tinta LJK juga mudah terhapus.
"Kualitas LJK-nya kurang bagus. Tadi saja pas mau ngehapus harus hati-hati soalnya takut robek. Kertasnya tipis banget. Takut nggak kebaca pas nanti diperiksa di komputer," kata Mirna usai melaksanakan UN di SMA Negeri 1 Margahayu, Senin (15/4/2013).
Hal senada dikatakan Harien Aliva (18). Siswi jurusan IPS SMA Negeri 1 Baleendah ini juga mengeluhkan lembar jawaban yang jelek. Lembar jawaban agak berbulu saat dihapus. Abjad di lembar jawaban pun mudah hilang. Ia mengaku resah dengan kualitas lembar jawaban itu.
"Takutnya lembar jawaban itu nggak terbaca saat pemeriksaan komputer nanti. Pas tadi dihapus juga abjad di lembar jawabannya mudah banget kehapus. Ditambah agak berbulu juga," tambah Harien.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Margahayu, Amin Wijaya mengatakan, peserta UN tidak perlu khawatir untuk menjawab soal di LJK. Beberapa pengawas juga sempat menanyakan masalah LJK.
Setelah dikonsultasikan dengan pengawas pendidikan, kualitas LJK tidak terlalu berpengaruh.
"Memang tadi beberapa siswa ada yang mengeluhkan masalah LJK. Tapi sudah kita berikan penjelasan jika tidak akan mempengaruhi saat pemeriksaan," ujar Amin di SMA Negeri 1 Margahayu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, Juhana menuturkan, kualitas LJK yang jelek jangan terlalu dikhawatirkan saat pemeriksaan dengan komputer.
"Tenang saja. Jangan terlalu dibesar-besarkan. Nanti juga saat pemeriksaan dengan komputer jika tidak terbaca akan diperiksa ulang oleh tim pemeriksa. Jadi tidak masalah," ujar Juhana kepada wartawan di SMA Negeri 1 Margahayu. (aa)