Syahrul Resmikan Ruang Terbuka Hijau Rotterdam
Taman seluas 4.000 meter persegi tersebut secara resmi bisa dimanfaatkan oleh publik.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, meresmikan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Benteng Rotterdam, Kamis (31/1). Taman seluas 4.000 meter persegi tersebut secara resmi bisa dimanfaatkan oleh publik.
"Rotterdam ini adalah peninggalan pendahulu kita yang luar biasa. Jangan kita hancurkan," kata Syahrul.
Syahrul mengatakan, taman atau ruang terbuka hijau harus terus diperbanyak. Karena itu, Pemprov Sulsel berkoordinasi dengan Pemkot Makassar, membangun Maccini Sombala of Indonesia (MoI) yang luasnya mencapai 10 hektar.
"Kita buat taman, ruang terbuka hijau dan publik space untuk masyarakat. Kan katanya di Makassar belum cukup 30 persen ruang terbuka hijaunya," ujarnya.
Ke depan, gubernur mengungkapkan, selain MoI, juga ada Center Point of Indonesia (CPI) yang dalam kawasan tersebut akan dibangun Wisma Negara. Reklamasi pantai di CPI dilakukan untuk membangun peradaban di Sulsel.
"Reklamasi boleh, asalkan berujung pada rakyat. Bukan untuk dijual," tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Andi Bakti Haruni, menuturkan, taman tersebut dibangun karena adanya gagasan dari Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, pada November 2009 lalu. Saat itu, gubernur meninjau Benteng Rotterdam dan menyatakan harus ada upaya semua pihak untuk mengembalikan Rotterdam seperti bentuknya semula.
"Pak Gubernur kemudian memerintahkan instansi terkait untuk mewujudkan ide dan gagasan itu," tuturnya.
Pada tahun 2010, lanjutnya, kemudian disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan dilakukan perombakan kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang ada di dekat Benteng, sebagai bagian dari upaya revitalisasi.
Andi Bakti mengungkapkan, RTH seluas 4.000 meter persegi tersebut dibangun dengan dana sebesar Rp 3,8 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBN yang dialokasikan melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Pariwisata.
"Ke depannya, kami akan terus membenahi pelataran di sekitar Rotterdam," imbuhnya.