Minggu, 5 Oktober 2025

Penjemput Sabu Ternyata Sudah 5 Kali Terima Paket

Tersangka penjemput sabu-sabu, Rm (20) ternyata sudah lima kali menerima paket kiriman barang haram itu dari luar negeri melalui Kantor

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Penjemput Sabu Ternyata Sudah 5 Kali Terima Paket
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tersangka penjemput sabu-sabu, Rm (20) ternyata sudah lima kali menerima paket kiriman barang haram itu dari luar negeri melalui Kantor Pos Banda Aceh pada tahun 2012.

Karena empat kali sebelumnya berhasil dengan jumlah sabu-sabu sekitar 1 kilogram setiap kali pengiriman, maka ia bersama kekasihnya berinisial R nekat menjemput lagi paket terlarang tersebut untuk kelima kalinya di Kantor Pos Banda Aceh, Rabu (16/1/2013). Tapi kali ini naas, ia ditangkap petugas.

Direktur Narkoba Polda Aceh, Kombes Pol Dedy Setyo menyampaikan hal itu usai pemeriksaan tersangka Rm yang sejak penangkapan ditahan di Mapolda Aceh. Kemarin kekasihnya berinisial R juga resmi ditahan, karena terindikasi kuat terlibat dalam bisnis barang haram ini.

Kepada penyidik Rm juga buka mulut tentang jalur masuk sabu-sabu itu ke Aceh.

"Paket kiriman pertama dari Nigeria, selanjutnya dari India. Pengirimnya adalah seorang lelaki di Nigeria. Setiap pengiriman berat sabu-sabunya sekitar 1 kilogram, sama seperti jumlah paket kiriman sabu kelima ini dengan berat barang bukti 993 gram atau hampir 1 kilogram," kata Kombes Pol Dedy menjawab Serambi Indonesia (Tribunnews Network), Kamis (17/1/2013) malam.

Menurut Direktur Narkoba, Rm memperoleh info jaringan peredaran sabu-sabu dari Nigeria itu melalui kakak kandungnya yang kini bermukim di Jakarta. Rm dan kakaknya asli Aceh. Suami kakak Rm kini berstatus napi kasus narkoba yang dipenjara di Banda Aceh.

"Jadi kakak Rm di Jakarta diduga kuat terlibat jaringan ini. Soalnya empat kali sebelumnya, Rm menerima kiriman tersebut melalui Kantor Pos Banda Aceh dan dikirim lagi ke Jakarta.

Begitu juga rencana terhadap paket sabu-sabu yang berhasil digagalkan ini. Trik itu semua mereka lakukan untuk menghindari kecurigaan petugas terhadap kiriman dari luar negeri di Kantor Pos Jakarta, sehingga paket itu nanti dikemas balik dan dikirim dari Aceh," jelas Dedy.

Kombes Dedy menambahkan, Rm belum menjelaskan berapa ia memperoleh untung dari bisnis haram yang nilainya miliaran rupiah ini, kecuali hanya mengaku sebagai kurir yang dulu pernah berjumpa langsung dengan pengirim barang itu di Jakarta.

"Rm hanya mengakui ketika ke Jakarta dulu, ia ditanggung tiket pesawat pulang pergi Banda Aceh-Jakarta dan dikasih uang Rp 2,5 juta. Ya, begitulah pengakuannya, tetapi masih tetap kita dalami," ujar Kombes Pol Dedy.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved