4.416 Rumah di Kepri Bakal Direnovasi
Sebanyak 4.416 rumah yang masuk dalam kategori rusak dan memprihatinkan di Provinsi Kepulauan Riau
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG ‑ Sebanyak 4.416 rumah yang masuk dalam kategori rusak dan memprihatinkan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan direhabilitasi secara langsung. Hal tersebut terungkap dalam data yang diterima Tribun dari Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Kepri yang juga Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo beberapa waktu lalu.
Dalam data tersebut, terlihat selain merehabilitasi rumah, pemerintah Provinsi Kepri bersama 7 Kabupaten/Kota yang sebelumnya telah melakukan penandatanganan kerjasama terkait pengentasan kemiskinan di Kepri, juga akan melakukan pemenuhan hak dasar‑dasar masyarakat miskin yang meliputi makanan tambahan balita, perawatan gizi buruk, pengobatan gratis, rehabilitasi posyandu dan pemberian beasiswa bagi pelajar dari keluarga miskin.
"Selain itu juga ada program pembinaan unit usaha masyarakat miskin dalam bentuk mengembangkan usaha mikro, makro dan menengah, serta menumbuhkembangkan usaha para nelayan yang ada di Provinsi Kepri," ungkap Soerya Respationo disela‑sela kunjungan kerjanya ke beberapa pulau beberapa waktu lalu.
Dan untuk melaksanakan program dan kegiatan pengentasan kemiskinan ini, tambahnya, akan di biayai secara bersama‑sama dari APBD Kabupaten/Kota dan APBD Provinsi Kepri dengan perbandingan satu banding dua atau di sesuaikan dengan klemampuan APBD Provinsi Kepri.
"Untuk itu Kita sudah menganggarkan dana sebesar Rp 165 miliar untuk seluruh wilayah Kepri,"tambahnya.
Untuk pelaksanaan itu sendiri, jelasnya, akan di lakukan pertermin (kuartal jadi jika pemerintah Kabupaten/Kota membutuhkan tinggal bilang dan akan langsung disalurkan secara langsung.
"Intinya, tinggal bilang dan kita (Provinsi Kepri) akan langsung menyalurkan dengan cara hibah, memverifikasi serta melakukan pemantauan serta monitoring yang sifatnya on the spot," jelasnya.
Di tahun pertama, pihaknya mengakui masih adanya kekurangan disana dan sini, mengingat masih trial and error, namun demikian pada tahun kedua pemerintahan Duo HMS, penyerapannya sudah lebih dari 90 persen.
"Dan tahun ketiga sudah mulai bagus, intinya kita akan berbuat maksimal untuk masyarakat Kepri. Dan kita sangat semangat untuk melakukan pengentasan kemiskinan," katanya. (Tribun Batam/isu)