Truk Batu Boleh Pakai Solar Bersubsidi
Selain itu, truk pengangkut batu juga tidak masalah
TRIBUNNEWS.COM SEMARANG, - Selain pembatasan subsidi untuk plat merah, hingga mobil TNI/POLRI, seharusnya truk-truk perkebunan besar atau pertambangan pun juga tidak boleh memakai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai September. Hingga kini, hal itu belum tampak efektif karena sebagian alat transportasi perkebunan belum ada stiker non subsidi.
"Baru 1 November nanti kami akan melakukan sosialisasi terkait stiker-stiker (non subsidi) untuk truk-truk perkebunan atau pertambangan," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono ketika dihubungi, Sabtu (27/10/2012).
Ia menjelaskan, kategori truk yang tidak boleh menggunakan solar bersubsidi antara lain truk dari perkebunan dari perusahaan yang lahannya lebih dari lima hektare. Untuk truk perkebunan rakyat tidak dipermasalahkan.
Selain itu, truk pengangkut batu juga tidak masalah. Tetapi jika batu sudah diolah maka truk pengangkut harus memakai solar non subsidi. Hal-hal itulah yang akan menjadi target sosialisasinya.
Terkait kemungkinan, menurutnya, Jawa Tengah berbeda dengan luar jawa semisal Kalimantan yang mempunya banyak perkebunan besar. Penyimpangan atau aksi nakal truk tidak akan sebesar daerah-daerah dengan industri perkebunan yang besar.
"Kalau hasil pembatasan subsidi premiaum hanya berpengaruh 3%," kata Teguh. (bbb)
Baca Juga :
- PT TBK Tak Tahu TKW Terusir di Hongkong 43 menit lalu
- 12 Imigran Gelap Diamankan 48 menit lalu
- SPBU UMM Beroperasi Hari Ini 49 menit lalu
- Karyawan Maspion Tewas di Kamar Kos 56 menit lalu