Sabtu, 4 Oktober 2025

Mengaku Kena Sial Korban Perampokan Ini Tak Mau Diperiksa

Sekawanan perampok menyantroni rumah pengusaha di Jl Sutorejo Prima Utara I/10 PCC VI, Jumat (12/10/2012) petang

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Mengaku Kena Sial Korban Perampokan Ini Tak Mau Diperiksa
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sekawanan perampok menyantroni rumah pengusaha di Jl Sutorejo Prima Utara I/10 PCC VI, Jumat (12/10/2012) petang.

Pelaku yang diduga membawa senjata api, berhasil membawa uang puluhan juta rupiah usai menyekap dua penghuni rumah. Sayang, korban menolak diperiksa saat polisi mendatangi lokasi perampokan ini.

Informasi yang dihimpun, perampokan berlangsung sekitar pukul 14.00 hingga 15.00. Saat itu ada dua pemuda yang menaiki sepeda motor Honda Beat biru datang ke rumah yang selalu dijadikan kantor penukaran uang itu sejak tiga bulan terakhir.

Di dalam rumah, terdapat pasangan suami istri yang berusia sekitar 50 tahunan. Pengakuan Vivi, tetangga korban yang sempat melepas lakban istri korban, perampok itu datang dengan membawa senjata api. "Perampok itu menyekap dua korban dengan melakban tangan, kaki dan mulut," terang Vivi.

Diduga perampok adalah orang dekat korban, Sebab rumah yang dirampok itu kondisinya jauh lebih buruk ketimbang rumah di sebelahnya. Untuk diketahui rumah yang dijadikan kantor ini hanya berlantai satu. DisampingNya berhimpitan dengan gereja, sedang di sisi timur berhimpitan dengan rumah berlantai tiga yang berdiri megah ala Yunani.

Tak hanya itu saja, kawasan Sutorejo Prima Utara I memiliki jalan masuk tunggal dan berpenjaga. Karena itu tak sembarangan orang bisa masuk ke dalam lingkungan rumah.

Vivi mengatakan. tahu rumah tersebut kerampokan sore saat itu dua penghuni rumah berhamburan keluar rumah sembari teriak minta tolong. "Saya tak tahu apa yang perampok ambil," kata Vivi.

Singky Soewadji, tetangga korban juga melihat korban lelaki berlari ke arah pos satpam untuk menghentikan pengendara motor beat biru. "Dia berlari sambil membuka lakban di tangannnya dan menunjuk-nunjuk ke arah pengendara itu," kata Singky.

Meski demikian pria yang dikenal sebagai pemerhati satwa ini mengaku tak tahu, sepeda motor mana yang dimaksud korban. Sebab lalu lalang kendaraan di sekitar rumahnya itu banyak sekali. "Di sini ada kantor dan warung, jadi motornya yang mana kami tak tahu," jelasnya.

Hingga kini kerugian akibat perampokan ini belum diketahui. Belasan polisi serta tim identifikasi Polrestabes Surabaya yang hendak mengumpulkan data terkait perampokan ini juga akhirnya datang dengan sia-sia. Sebab korban menolak lapor dan dimintai keterangannya. "Korban mengatakan pada kami kalau sedang sial dan tak mau diperiksa," kata AKBP Farman, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya di lokasi.

Meski demikian, menurut Farman, polisi tetap mengusut kasus perampokan ini. Anggotanya sampai kini masih terus mencari petunjuk-petunjuk terkait pencurian ini. "Masih kami dalami," kata Farman.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved