Usai Disunat Anak Meratus Diberi Pohon
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTTA), penyelenggara sunatan massal di Desa Tandilang,

TRIBUNNEWS.COM, BARABAI- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTTA), penyelenggara sunatan massal di Desa Tandilang, Batang Alai Timur, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, punya cara berbeda dalam memberikan hadiah kepada anak-anak yang disunat. Jika biasanya anak diberi sarung dan peci, mereka diberi satu batang bibit pohon meranti.
Ketua KTNA Batang Alai Timur, Kosim menjelaskan, pohon diberikan sebagai pendidikan agar mereka mencintai lingkungan yang hijau. “Selain itu sebagai kenang-kenangan bagi mereka yang ikut sunatan. Jika pohonnya ditanam, mereka kalau sudah besar nanti akan ingat saat disunat,”jelas Kosim yang menyumbangkan bibit pohon itu secara pribadi.
Kegiatan sunatan massal itu kemarin diikuti 120 anak, dimana 50 orang di antaranya, anak-anak dari suku Dayak Pegunungan Meratus beragama kaharingan. Menurut Kosim, setiap ada kegiatan khitanan gratis, orangtua mereka selalu antusias mendaftarkan anaknya agar dikhitan.
Dalam kegiatan tersebut, KTNA bekerjasama dengan Kodim 1002 Barabai, PMI cabang HST serta Dinkes HST. Peserta yang disunatpun ada yang berusia 15 tahun, atau kelas III SMP. Dia adalah Handi dari Desa Sumbai. Desa Sumbai sendiri harus ditempuh dalam jarak 9 kilometer berjalan kaki, karena tak ada jalan yang bisa dilewati kendaraan bermotor. “Tapi saya punya saudara di Atiran. Jadi sementara lukanya belum sembut tidak pulang dulu,”kata Handi.
Baca juga: