Sabtu, 4 Oktober 2025

Aktivis Kritik Penebangan Pohon Jl AP Pettarani Makassar

Aktivis dan pemerhati lingkungan hidup, Anwar Lasappa mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Makassar

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Aktivis Kritik Penebangan Pohon Jl AP Pettarani Makassar
(Tribun Medan/Liston Damanik)
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Aktivis dan pemerhati lingkungan hidup, Anwar Lasappa mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yang "mencukur" pohon di sejumlah titik di Jl AP Pettarani, Makassar.

Penebangan pohon di Jl AP Pettarani bukan saja menghilangkan ruang terbuka hijau (RTH) tetapi juga dapat menghilangkan estetika kota. Penebangan pohon yang terus terjadi seolah mempertegas ketidakseriusan Pemkot Makassar dalam menjaga keseimbangan lingkungan perkotaan.

"Kami mempertanyakan konsistensi Pemkot  dalam mengurangi jalur hijau dengan menebangi pohon yang dapat mengakibatkan lingkungan kota mengalami degradasi, panas, dan gersang," kata Anwar, Minggu (20/5/2012).

"Saya jadi ragu dengan itikad baik jajaran Pemkot untuk menghadirkan Makassar benar-benar go green kalau melihat kenyataannya mereka justru beringas membabat pepohonan yang jumlahnya sudah minim di Makassar," lanjut Anwar.

Padahal menurutnya, keseimbangan ekologis sama pentingnya dengan keseimbangan ekonomi. Menurunnya kualitas lingkungan hidup akan menyebabkan terganggunya ekosistem perkotaan.

"Kami merasa prihatin dengan kebijakan Wali Kota yang memangkas pepohonan. Kami mendesak pemkot untuk segera menghentikan aktivitas penebangan pohon di berbagai sudut kota makassar karena bertentangan dengan prinsip kota yang berkelanjutan," kata Anwar lagi.

Terpisah, Ketua Forum Kaukus Lingkungan Hidup (FKLH) DPRD Sulsel, Affandy Agusman Aries mengatakan pembangunan kota tidak semestinya mengesampingkan sisi-sisi keseimbangan ekosistem.

Dari informasi yang ia dengar, pembabatan pepohonan di tengah kota oleh Pemkot Makassar salah satunya bertujuan untuk mengurai kemacetan akibat ruas jalan yang ada sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung volume kendaraan yang ada.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved