Arkeolog Temukan Benteng Candi
Bangunan China Abad 11 Ditemukan di Medan
Kota Cina, sebuah daerah yang terletak di payah pasir, Kecamatan Medan Marelan tepatnya di kawasan

Laporan Wartawan Tribun Medan M Azhari Tanjung
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kota Cina, sebuah daerah yang terletak di payah pasir, Kecamatan Medan Marelan tepatnya di kawasan daua siombak. Namun uniknya, meski namanya kota cina, didaerah tersebut tidak ada ditinggali warga keturunan Tionghua di wilayah tersebut, Kamis (23/2/2012).
Namun di daerah payah pasir Medan Marelan tersebut, banyak ditemukan artefak kono dari cina, seperti koin mata uang cina abad ke enam sampai abad ke 11, keramik-keramik kuno, tem,bikar dan bongkahan sampan kuno dari abad ke 11.
Sekira pukul 10.00, warga daerah Payah Pasir mendadak heboh dan juga walikota Medan Rahudman Harahap berkunjung ke sana. Hebohnya masyarakat tersebut, karena ditemukannya, reruntuhan tembok yang diduga candi.
Ketua Pussis Unimed, Ichwan Azhari yang juga membuat museum situs kota Cina di kelurahgan payah pasir tersebut, membenarkan adanya penemuan candi tersebut.
"Memang ada ditemukan dugaan candi dibawah rumah masyarakat. Tampak dalam penggalian yang kami lakukan ditemukan seperti reruntuhan tembok candi tersebut," sebutnya.
Namun dirinya belum bisa memastikan apa nama candi dan kerajaan di kota cina tersebut. "dengan adanya penemuan candi tersebut, tentuny ada sebuah kerjaaan disini, namun kita belum bisa memastikan kerajaan apa, siapa rajanya dan candi apa yang ditemukan tersebut," terangnya
Yang ditemukan di lokasi Payah Pasir tersebut sambungnya, merupakan benteng dan fondasi candi. "Penggalian memang belum kita lakukan lebih dalam, namun dari hasil artefak yang ditemukan, nantinya kita akan mengetahui apa nama candi tersebut. Kalau candi tersebut diperkirakan ada disekitar abad ke 10," terangnya.
Pusis sendiri mendukung, langkah pemko medan yang akan membangun reflika candi di kawasan Kota Cina Payah Pasir Medan Marelan ini. "Dengan adanya reflika candi tersebut, daerah kota cina akan dibuat menjadi taman arkeologi yang bertujuan untuk mengedukasi pengunjung," terangnya.