Polisi Bunuh Diri
Usai Terima Telepon, Briptu Dodik Tembak Kepala Sendiri
Dodik duduk terkulai dengan badan miring ke kanan. Kepalanya menempel di meja.
TRIBUNNEWS.COM - Suasana di Sektor Kepolisian Penjaga Pantai dan Pelabuhan (KP3) Polres Banyuwangi, Rabu (8/2/2012), sore terlihat tenang. Di ruang penjagaan terlihat tiga bintara yang sedang berjaga.
Mereka adalah Briptu Dodik Setiawan, Brigadir Arif Kurniawan dan Brigadir Sugihandono yang mendapat giliran jaga untuk mengawal keamanan pelabuhan sore itu. Tidak ada yang aneh saat itu, kecuali Dodik yang terlihat gelisah. Tetapi tidak ada yang tahu apa yang menggelisahkan pria 32 tahun ini.
Pukul 16.30 WIB, telepon seluler Dodik berbunyi dan ia pun terlibat dalam pembicaraan serius. Sejurus kemudian, ia meninggalkan tempat duduknya dan berjalan ke belakang, ke ruang intel. Diduga ia tidak ingin pembicaraan diketahui orang lain. Sementara Arif dan Sugihandono tidak beranjak dari tempat semula.
Belum lama, tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api. Sugihandono pun refleks menoleh ke arah datangnya suara. Dari tempatnya duduk, ia bisa melihat rekannya, Dodik duduk terkulai dengan badan miring ke kanan. Kepalanya menempel di meja. Dari pelipisnya terlihat darah segar mengucur setelah tertembus peluru senjata api itu. Dodik tewas seketika itu juga.
Begitulah kronologi tewasnya Dodik Setiawan seperti yang beredar lewat BlackBerry Messenger (BBM) di kalangan kepolisian yang kemudian sampai di tangan wartawan. BBM itu dilengkapi foto Dodik yang terkulai di tempat duduknya.
Di BBM itu juga dijelaskan bahwa Briptu Dodik Setiawan adalah anggota penjagaan Polsek KP3 Tanjungwangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Polisi dengan NRP 79080620 itu disebut bunuh diri dengan menggunakan senjata api jenis S & W No.Register 62-4389.