Sabtu, 4 Oktober 2025

Sumpah Pemuda

37,16 Persen Pemuda Indonesia ada di Jabar

Puncak peringatan ke-83 Sumpah Pemuda yang diadakan, diharapkan memicu semangat dan motivasi baru bagi generasi muda.

Editor: Harismanto
zoom-inlihat foto 37,16 Persen Pemuda Indonesia ada di Jabar
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Suasana peringatan Hari Sumpah Pemuda di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (28/10/2011)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengatakan puncak peringatan ke-83 Sumpah Pemuda yang diadakan, diharapkan memicu semangat dan motivasi baru bagi generasi muda.

Ia berharap pemuda juga bisa menjaga martabat, integritas bangsa. "Semangat sumpah pemuda harus menjadi penyadaran tugas dan tanggungjawab, momentum harus dijadikan alat untuk menjadi pemicu daya saing juga," katanya.

Menurutnya pentingnya peran pemuda pengembangan sudah diatur undang-undang. Sebanyak 37,16 persen pemuda Indonesia berada di Jabar hal ini merupakan aset yang potensial.

Moment hari Sumpah Pemuda harus dimaknai sebagai kejadian berharga yang tidak boleh dilupakan terutama untuk para generasi muda. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan bahwa pelajaran mahal dan berharga tersebut saat ini harus diisi dengan pembangunan oleh generasi muda.

"Dulu sumpah pemuda sebagai pendorong untuk merebut kemerdekaan, saat ini moment sumpah pemuda untuk mengisi kemerdekaan," katanya, Jumat (28/10/2011) di Stadion Siliwangi.

Mengomentari kegiatan pemuda khususnya di Jawa Barat saat ini, insyaallah perlu penyadaran terus menerus, pembinaan dari semua pihak mengingatkan kembali bahwa saat ini mengangkat senjata tidak perlu lagi untuk mengisi kemerdekaan.

Gubernur mengatakan pemahaman dan membangun kembali rasa nasionalisme harus digelorakan kembali untuk terus memacu semangat generasi muda khususnya di Jawa Barat. "Generasi muda adalah generasi penerus. Mereka akan membangun negara ini sesuai dengan kapasitas dan kemampuan mereka masing-masing," ujarnya.

Ia tidak menutupi permasalahan kenakalan remaja yang timbul tenggelam seperti permasalahan geng motor. Namun pihaknya juga merasa bangga dengan prestasi generasi muda Jawa Barat.

"Kita mengetahui ada segelintir kenakalan yang meresahkan masyarakat seperti geng motor, akantetapi yang berprestasi juga banyak dan lebih baik jumlahnya daripada yang nakal. Tentu kenakalan harus diminimalisir dan ditiadakan dan prestasi harus ditingkatkan," katanya.

Ia mengatakan peran serta keluarga memegang kunci dalam pembentukan karakter generasi muda. Pihaknya sepakat jika pembangunan karakter bangsa bermula dari pendidikan karakter dalam setiap keluarga.

"Di sekolah waktunya hanya 30 persen, memang ada kegiatan lain seperti Pramuka, PMR, Paskibra, itu merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Namun bisa juga orangtua memberi contoh," ujarnya.

Pendidikan lingkungan juga sangat berpengaruh pada generasi muda. Selain ilmu pendidikan dalam keluarga ia mencontohkan pendidikan lingkungan di sekolah, banyak banget tema pelajaran yang bisa langsung berkaitan dengan karakter apapun pelajarannya, seperti IPA, IPS.

Ia berharap dengan adanya pendidikan di keluarga dan sekolah, maka dengan cara seperti itu mudah-mudahan anak bangsa lebih baik. "Memiliki kesadaran semuanya harus bersatu padu. Hidup di rumah membangun karakter, peran bisa terselesaikan dibagi habis tugas rumah," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved