Casa Medan ke Kutacane Jatuh
Keluarga Suhelman Minta Tolong Warga Tembus Hutan
Keluarga Dr Suhelman (47), akhirnya meminta pertolongan warga untuk membantu menembus hutan. Mereka tidak ikut dengan tim SAR maupun TNI.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Arifin Al Alamudi
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT - Tak sabar menunggu kepastian tentang kabar korban pesawat Casa 212-200 yang jatuh di Bahorok kemarin, keluarga Dr Suhelman (47), akhirnya meminta pertolongan warga untuk membantu menembus hutan. Mereka tidak ikut dengan tim SAR maupun TNI.
Beberapa orang pria, Jumat (30/9/2011) sekitar pukul 08.00 WIB, sudah terlihat berkumpul di dekat posko. Mereka adalah keluarga Dr Suhelman (47) dan Dr Juli Dasliana (44) yang menumpang pesawat Casa 212-200 yang jatuh kemarin.
Mereka membayar beberapa warga sekitar untuk menyusuri hutan, berharap dapat menemukan bangkai pesawat Casa 212-200. Ketidaksabaran keluarga dipicu ketidakpastian dan lambatnya informasi dari pihak SAR maupun pihak NBA.
"Kami sudah dari Medan kemarin, NBA nggak bisa beri kepastian makanya kami kemari," ujar M Azwar, kerabat Suhelman.
Tiba di Bahorok tadi malam, lagi-lagi keluarga korban tak dapatkan kepastian informasi. Bahkan tentang keberadaan pesawat masih simpang siur. "Dari pada kami menunggu ketidakpastian, lebih bagus kami memastikan sendiri ketidakpastian itu," ujarnya.
Sekitar pukul 09.00 WIB, M Azhar bersama beberapa anggota keluarga dan kerabat terlihat bersama warga sekitar memasuki hutan melalui Desa Lau Landak. Sedangkan beberapa anggota keluarga lainnya menunggu di posko Bahorok. (*)