Oh Tuhan Teman Baik Saya Semua di Chooper Itu

Tim Liputan Tribunmanado.co.id: Ryo Noor, Fernando Lumowa, Yudith S Rondonuwu, Christian Woyongkere, Robertus Rimawan

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Blaar...Helikopter milik PT Nyaman Air yang ditumpangi 8 karyawan PT Nusa Halmaher Mineral dan dua kru pesawat yang baru sekitar 3 menit lepas landas dari Bandara Sam Ratulangi Manado tujuan Gosowong Halmahera, Maluku Utara, diduga jatuh akibat cuaca buruk dan tersambar petir,  Rabu (3/8/2011).

Tak pelak, hilangnya pesawat saat melintas antara Gunung Klabat Minahasa Utara dan Gunung Duasudara Bitung, membuat banyak pihak terkejut.

"Oh Tuhan..teman baik saya semua mereka yang di chooper itu," seru Wynda T, warga Manado yang pernah bekerja di satu perusahaan dengan para penumpang pesawat.

Meski hingga semalam keberadaan seluruh awak dan penumpang helikopter naas belum diketahui, Wynda berharap semua rekannya selamat. "Kami menunggu benarkah pesawat lost contact. Aduh benarkah kabar terakhir udah jatuh,? serunya.

Hendra Manorek, karyawan NHM mengatakan kabar pesawat yang ditumpangi karyawan NHM jatuh membuat mereka sangat khawatir. "Tadi ada teman yang kirim SMS (short message service) di heli itu ada teman asal Sulut. Namun informasi belum akurat. Semoga saja tidak seperti itu," ujarnya.

Joice Yudith, rekan  Roy Nawawi mengaku sangat terkejut ketika nama temannya saat kuliah termasuk satu diantara 10 penumpang helikopter naas. "Oh Tuhaaan.. Oh Tuhaaan," serunya.
Dikatakan, dirinya dan Roy merupakan teman waktu masih kuliah di Unsrat Manado. "Kami berdua seangkatan di Teknik Sipil angkatan 98," tuturnya.

Ia pun terus menerus mencari tau kabar kebenaran kalau benar satu diantara penumpangnya adalah Roy. "Saya juga mengecek di grup BBM Teknik Sipil angkatan 98," tambahnya.

Lanjutnya semua rekan-rekan seangkatan dengan Roy saat ini lemas dan penasaran untuk mengetahui kabar dari teman akrab mereka. "Namanya rekan seangkatan jadi kami teman akrab," ujarnya.

General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) Sam Ratulangi Herry Sikado saat menggelar jumpa pers di Bandara Sam Ratulangi menjelaskan, helikopter PT Nyaman Air yang ditumpangi 8 karyawan PT Nusa Halmaher Mineral dan dua kru hilang kontak dan diperkirakan jatuh di wilayah Bitung.

Helikopter tersebut diperkirakan jatuh di sekitar wilayah Danowudu, Bitung dekat kaki Gunung Duasudara, setelah hilang kontak di wilayah Dimembe, Minahasa Utara. Menurutnya, pukul 14.29 atau 3 menit usai take off, helikopter  Type Hely Bell 412 ini hilang kontak.

"Itu merupakan First contact, dan last contact,  (kontak pertama dan kontak terakhir), selanjutnya tak ada lagi kontak," tuturnya.

Menurutnya pilot  Edy Purwanto menghilang dari komunikasi di tengah cuaca buruk saat helikopter terbang di  ketinggian 3500 Kaki.

Ahmad Mujahidin Kepala Stasion Meteorologi Bandara Sam Ratulangi menjelaskan, di sekitar wilayah Dimembe tempat helikopter hilang kontak terjadi cuaca buruk, dengan awal tebal disertai petir atau disebut Nimbocumulus. Keadaan cuaca itu tak layak untuk sebuah Helikopter terbang "Biasanya pilot menghindarinya," ungkapnya

Katanya lagi, pihak BMKG terus memperbaharui, keadaan cuaca di radius 10 kilometer sekitar  bandara, informasi terakhir pukul 14.00 sebelum keberangkatan cuaca di wilayah bandara dalam keadaan baik dan layak terbang.

Namun untuk informasi soal cuaca di rute penerbangan, harus meminta penjelasan langsung ke BMKG. Informasi yang didapat BMKG, di Rute penerbangan Wilayah yang akan dilewati di Kecamatan Dimembe, Minut, sejak pukul 14.00 Wita terjadi cuaca buruk berawan disertai petir, "Awannya kan terus bergerak, di wilayah itu Cuacanya buruk dari jam 2 siang sampai jam 3 siang," tuturnya.