Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Tewas di Maros

Kronologi Penebasan Leher Anggota Polisi Maros

Satu anggota polisi bernama Aiptu Abd Rahim meninggal dan dua orang lukasetelah ditebas oleh pimpinan aliran sesat di Maros

zoom-inlihat foto Kronologi Penebasan Leher Anggota Polisi Maros
TRIBUN TIMUR/Rasmi Ridjang Sikat
Inilah detik-detik ketika Ahad yang tangan kanannya memegang parang mengarahkan benda itu ke leher sebelah kirianggota Polresta Maros Aiptu Abd Rahim yang berpakaian polisi, di Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Senin (9/5), sekitar pukul 13.19 Wita. Ia diparangi setelah memukul Ahad menggunakan bambu.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasmi Ridjang Sikati

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Satu anggota polisi bernama Aiptu Abd Rahim meninggal dan dua orang luka di tangan, Briptu Aswan dan Briptu Hamzah setelah ditebas oleh pimpinan aliran sesat, Ahad, Senin (9/5/2011), sekitar pukul 13.19 Wita, di  Kelurahan  Raya, Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Senin (9/5/2011), pukul 13.19 WITA.

Abd Rahim mengalami luka tebas di leher sebelah kanan sementara  Ahad tewas setelah ditembak berkali-kali oleh aparat Polresta Maros.  Sementara tiga orang pengikut Ahad juga ditembak oleh tim buru sergap dari Polresta Maros tapi masih hidup.

Seorang saksi mata, Ilo, menceritakan, kejadian ini bermula ketika  Ahad baru saja berkunjung ke DPRD Maros untuk bertemu dengan anggota DPRD Maros M Arsyad sekitar pukul 11.00 WITA. Arsyad adalah anggota  DPRD dari daerah pemilihan tempat tinggal Ahad yang ada di  Dusun Laiya, Desa Matajang, Kecamatan Cenrana.

Arsyad mengatakan, Ahad datang untuk meminta bantuan finansial. Setelah dari DPRD, ia  bersama tiga orang pengikutnya kembali ke kampungnya dengan melewati jalan arah Kecamatan Bantimurung menggunakan kendaraan roda dua. Setibanya di Desa Kelurahan  Raya, Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, banyak polisi yang sedang siaga untuk mengamankan rencana aksi para kontraktor Maros.

Ahad yang kebetulan tidak menggunakan helm dan membawa badit serta parang panjang, lalu dicegat oleh Abd Rahim dan diminta menyerahkan kedua benda berbahaya tersebut. Tapi, Ahad bersikeras tidak ingin menyerahkannya.

Selanjutnya, Abd Rahim mengambil bambu bersama Hamzah dan Aswan untuk memukul tangan kanan Ahad yang memegang parang. Hanya saja, Ahad semakin galau dan langsung menebas tangan hamzah dan Aswan. Selanjutnya, Ahad menebas leher sebelah kanan Karim hingga meninggal. Tangan Hamzah dan Aswan hanya terkena luka gores. Keduanya, masih bisa berjalan menuju ke klinik untuk mendapatkan pengobatan.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved