Rabu, 1 Oktober 2025

Muktamar Muhammadiyah

Alunan Orkestra Getarkan Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Stadion Mandala Krida Yogyakarta bergetar oleh penampilan orkestra musik yang dipimpin oleh Dwiki Darmawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir


TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA
- Belasan ribu peserta Mukmatar Satu Abad Muhammadiyah dibuat terpukau dengan pagelaran seni musik dan tari di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pada Sabtu (3/7/2010) malam.

Malam minggu di stadion yang terletak di pusat Kota Yogyakarta terasa indah dengan penampilan seribu lebih penari dan pemusik orkestra dengan konduktor Dwiki Darmawan. Pagelaran ini adalah Tasyakuran Muktamar Satu Abad Muhammadiyah.

Sejak dimulai pukul 20.00 WIB sampai acara selesai pukul 23.00 WIB, penonton silih berganti bertepuk tangan karena terpukau dengan sajian pihak panitia ini. "Seluruh yang ditampilkan seribu orang lebih," ujar seorang panitia, Ratno.

Di awal acara, panitia menyuguhi senam payung dari sekitar 200 murid TK Muhammadiyah se-Yogyakarta. Selanjutnya, warga Muhammadiyah dibuat terpukau dengan tarian nusantara dari pelajar SMP dan SMA Muhammadiyah yang memberi pesan bahwa warga Muhammadiyah terdiiri dari keragaman daerah.

Warga Muhammadiyah yang memenuhi tempat duduk di sekeliling stadion di bawah pencahayaan minim, makin dimanjakan lagi dengan sajian musik eksperimen Islami, perpaduan diatonis dan pentatonis di bawah bendera Kyai Kanjeng Emha Ainun Nadjib dan koduktor Dwiki Darmawan.

Tak berhenti sampai di situ, tiba-tiba panitia mematikan seluruh pencahayaan. Dan dari pintu tengah lapangan muncul sekitar 200 penari dengan menempeli seluruh tubuhnya dengan lampu berwarna-warni dan kerlap-kerlip. Ditambah dengan permainan belasan sinar laser warna-warni yang ditembakan ke seputar stadion, makin membuat penampilan tari 'Tarik Gerak Perubahan Jaman' semakin indah.

Tepuk tangan penonton sahut-menyahut dilakukan, karena terpukau dengan penampilan tarian dengan lampu itu.

Agar tidak mudah melupakan acara ini, pihak panitia menembakkan ratusan kembang api ke atas stadion yang membuat mata penonton berkelap-kelip dengan warna yang dipantulkan kembang api tersebut.

Budayawan senior Muhammadiyah, Taufik Ismail pun langsung menyelami pihak panitia seusai acar. "Selamat, selamat. Bagus sekali," ucap Taufik sembari menyalami tangan seorang panitia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved