Dalil Larangan Mengurangi Isi Timbangan dalam Islam, Termasuk Dosa Besar
Dalil larangan mengurangi isi timbangan atau takaran dalam berdagang atau kegiatan jual beli yang sangat dilarang keras dalam Islam.
TRIBUNNEWS.COM - Mengurangi isi timbangan atau takaran dalam berdagang atau kegiatan jual beli, sangat dilarang keras dalam Islam.
Contoh mengurangi takaran ialah menjual minyak goreng 1 liter, namun isinya tidak sampai 1 liter.
Allah SWT memerintahkan agar manusia menimbang dengan takaran yang benar dan tidak menguranginya.
Terdapat sejumlah ayat dalam Al-Qur'an mengenai hukum mengurangi takaran atau timbangan.
Berikut sejumlah dalil mengenai larangan mengurangi takaran atau timbangan dalam Islam:
1. Surat Al-Mutaffifin Ayat 1-4
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ
(1) Wailul lil-muṭaffifīn(a).
Celakalah orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ
(2) Allażīna iżaktālū ‘alan-nāsi yastaufūn(a).
(Mereka adalah) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi.
وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ
(3) Wa iżā kālūhum au wazanūhum yukhsirūn(a).
(Sebaliknya,) apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka kurangi.
اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ
(4) Alā yaẓunnu ulā'ika annahum mab‘ūṡūn(a).
Tidakkah mereka mengira (bahwa) sesungguhnya mereka akan dibangkitkan
Baca juga: 5 Teks Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit dengan Berbagai Tema
2. Surat Asy-Syu'ara ayat 181-183
وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْ
(181) Auful-kaila wa lā takūnū minal-mukhsirīn(a).
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan orang lain.
وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْمِ
(182) Wazinū bil-qisṭāsil-mustaqīm(i).
Timbanglah dengan timbangan yang benar.
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ
(183) Wa lā tabkhasun-nāsa asy-yā'ahum wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).
Janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi.
Baca juga: Teks Kultum Ramadhan: 3 Amal yang Pahalanya Tak Terputus Meski Telah Meninggal Dunia
3. Surat Al-An'am ayat 152
وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ ۚوَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِۚ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۚ وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْاۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَۙ
(152) Wa lā taqrabū mālal-yatīmi illā bil-latī hiya aḥsanu ḥattā yabluga asyuddah(ū), wa auful-kaila wal-mīzāna bil-qisṭ(i), lā nukallifu nafsan illā wus‘ahā, wa iżā qultum fa‘dilū wa lau kāna żā qurbā, wa bi‘ahdillāhi aufū, żālikum waṣṣākum bihī la‘allakum tażakkarūn(a).
Janganlah kamu mendekati (menggunakan) harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil sekalipun dia kerabat(-mu). Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.”
*) Bacaan ayat, latin, dan terjemahan ayat dalam artikel ini diambil dari laman Quran Kemenag https://quran.kemenag.go.id
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.