Ramadan 2021
Takjil Gorengan Sangat Menggoda, Ini Trik Mengonsumsinya Agar Penderita Jantung Koroner Tetap Sehat
agaimana menahan godaan gorengan dan minuman manis? Ini trik untuk para penderita jantng koroner.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat berbuka puasa, minuman manis dan hidangan gorengan kerap menjadi primadona.
Padahal, makanan yang mengandung gula tinggi dan gorengan tidak baik kesehatan terutama bagi penderita penyakit jantung.
Penderita penyakit jantung butuh sirkulasi pembuluh darah yang lancar agar jantung tetap beraktivitas secara normal.
Kedua makanan tadi, justru dapat menghambat aliran darah karena plak kolesterol meningkat.
Lantas makanan apa yang harus diperhatikan selama Ramadan oleh penderita penyakit jantung? Bagaimana menahan godaan gorengan dan minuman manis?
Baca juga: Masih Mau Makan Gorengan Saat Buka Puasa? Ahli Gizi : Tidak Beri Manfaat Apapun untuk Nutrisi
Baca juga: Olahraga Intensitas Tinggi Dilarang untuk Penderita Jantung Koroner, Begini Alasannya
Seperti yang disebutkan tadi, penyakit jantung berhubungan erat pada lemak dalam darah, faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.
Dan saat puasa, makanan rentan mengandung hal-hal demikian.
Oleh karenanya, dr Aron Husink, Sp. JP, FIHA. menyarankan dalam situasi apa pun, disarankan bagi penderita jantung koroner untuk tidak mengonsumsi gorengan karena mengandung lemak jenuh.
Begitu pula protein nabati yang dipadatkan seperti margarin.

"Contoh margarin, banyak digunakan untuk camilan seperti kue, martabak dan ini tebukti tidak bagus," katanya pada live streaming, Rabu (14/4/2021).
Alihkan makanan saat berbuka puasa dan sahur pada buah-buahan dan sayuran.
Kalau pun memang ingin mengonsumsi gorengan gunakan minyak kelapa murni dan jangan terlalu sering.
Selain itu, bisa pula ditambahkan dengan makanan yang mengandung omega tinggi. Bisa didapat dari berbagai jenis makanan misalnya ikan.
"Kalau makan enak boleh. Menikmati boleh. Bukan sama sekali gak boleh. Tapi tentukan waktunya, misal dua kali seminggu," katanya lagi.