Senin, 6 Oktober 2025

Ramadan 2021

Sejarah Singkat Pesantren Al Ghazaly, Pusat Penyebaran Agama Islam di Kampung Kota Paris Bogor

Kota Bogor memiliki sebuah pesantren yang bernilai sejarah penyebaran agama Islam di Bogor.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews Bogor/Lingg Arvian
Pesantren Al-Ghazaly Turmudi di Kampung Kota Paris, Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kota Bogor memiliki sebuah pesantren yang bernilai sejarah penyebaran agama Islam di Bogor.

Pesantren tersebut adalah Pesantren Al-Ghazaly yang berada di Kampung Kota Paris, Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Pengurus Pesantren Al-Ghazaly Turmudi mengatakan bahwa pesantren tersebut berdiri sekitar tahun 1970.

Ketika itu pesantren tersebut adalah sebuah majlis taklim atau tempat pengajian.

"Didirikannya oleh Kiai Haji Mama Abdullah Bin Nuh atau yang akrab disapa dengan Mama Abdullah Bin Nuh," katanya.

Pesantren Al-Ghazaly Turmudi 2
Pesantren Al-Ghazaly Turmudi di Kampung Kota Paris, Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Awalnya kata Turmudi, Mama Abdullah Bin Nuh diundang untuk mengikuti pengajian dan menjadi pemateri dalam pengajian tersebut.

Baca juga: Penumpang KRL Commuter Boleh Berbuka di Kabin Kereta Saat Adzan Tiba Selama Ramadan

Saat itu Mama Abdullah Bin Nuh menjelaskan tentang kitab yang ditulis oleh Imam Ghazaly. Sempat ada perdebatan dan penolakan. Meski demikian Mama Abdullah Bin Nuh tetap terbuka untuk ada pengkajian.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa dan Doa Berbuka Puasa, Beserta Jadwal Imsakiyah Wilayah Bengkulu 2 Ramadan 1442 H

Saat itu kaum intelektual di Kota Paris pun membaca dan mengkaji hingga tuntas. "Setelah dikaji mereka malah kagum, dan kemudian berdiri pesantren ini," ujarnya.

Bahkan pedantren yang awalnya diberi nama Alhuda Watuqo ini diganti menjadi Pesantren Al Ghazaly.

Awalnya pesantren ini menjadi tempat singgah para kaum intelektual ataupun akademisi untuk menimba ilmu. Ada sekitar 600 santri yang tinggal disini

"Awalnya adalah dinniyah 600 orang nah dari situ menjadi sekolah, santri yang jauh bermukim disini yang dekat bisa pulang pergi," ujarnya.

Selain pondok pesantren di sini juga tersedia berbagai fasilitas pendidikan dari segala tingkatan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved