Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2020

Kapan 1 Ramadhan 1441 H? Ini Informasi Prakiraan Hilal Penentu Awal Ramadan 2020 dari BMKG

BMKG merilis informasi prakiraan hilal saat Matahari terbenam pada 23 April sebagai penentu awal Ramadan 2020.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
bmkg.go.id
ILUSTRASI hilal - Prakiraan hilal saat Matahari terbenam pada 23 April sebagai penentu awal Ramadan 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah belum menentukan kapan awal puasa Ramadan 2020 dimulai.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat (penentuan) 1 Ramadhan 1441 H pada Kamis, 23 April 2020.

Sementara itu, BMKG merilis informasi prakiraan hilal saat Matahari terbenam pada Kamis (23/4/2020) sebagai penentu awal Ramadan 2020.

Hilal adalah penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah konjungsi dan Matahari terbenam.

Baca: Download Gambar Jadwal Imsakiyah Ramadan 1441 H, Mulai 24 April 2020

Baca: Jadwal Sidang Isbat, Penetapan Kapan Awal Ramadan 2020, Jatuh pada 24 April 2020?

Dikutip dari situs resmi BMKG, waktu konjungsi akan kembali terjadi pada Kamis (23/4/2020) pukul 09.26 WIB.

Konjungsi atau ijtima' adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan dan Matahari sama, dengan pengamat
diandaikan berada di pusat Bumi.

Pada hari tersebut, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.32 WIT di Merauke, Papua.

Sementara waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.46 WIB di Sabang, Aceh.

Peta ketinggian saat Matahari terbenam
Peta ketinggian saat Matahari terbenam pada Kamis, 23 April 2020 penentu awal bulan Ramadhan 1441 H.

Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam pada Kamis sore.

Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1441 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam pada hari itu.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadhan 1441 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam.

BMKG menjelaskan, ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada Kamis sore berkisar antara 2.70 derajat di Jayapura, Papua hingga 3.76 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.

Sementara elongasi di Indonesia aat Matahari terbenam pada Kamis sore berkisar antara 4.20 derajat di Merauke, Papua hingga 5.11 derajat di Sabang, Aceh.

Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan.

Sementara itu, umur bulan di Indonesia pada 23 April 2020 berkisar antara 6.11 jam di Merauke, Papua hingga 9.34 jam di Sabang, Aceh.

Sementara selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari (lag) pada Kamis sore berkisar antara 13.66 menit di Jayapura, Papua hingga 18.37 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.

Selain itu, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada obyek astronomis lainnya dengan dengan jarak sudut lebih kecil daripada 5 derajat dari Bulan.

Penjelasan selengkapnya terkait prakiraan hilal saat Matahari terbenam pada Kamis sore, dapat Anda simak di sini.

Metode Penentuan Awal Puasa Ramadhan

Tim PCNU Kota Surabaya melakukan rukyatul hilal untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2019 di Masjid Al Mabrur Jalan Nambangan, Bulak, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Minggu (5/5/2019). Berdasarkan hasil pantauan PBNU, Muhammadiyah, dan pemerintah lewat Kemetrian Agama satu suara dalam menetapkan 1 Ramadhan pada 6 Mei 2019.
Tim PCNU Kota Surabaya melakukan rukyatul hilal untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2019 di Masjid Al Mabrur Jalan Nambangan, Bulak, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Minggu (5/5/2019).  (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Diketahui, dalam penentuan awal puasa Ramadhan, umumnya menggunakan dua metode yaitu melalui pemantauan hilal (rukyatul hilal) dan hisab.

Hilal adalah penampakan bulan baru atau sabit yang merupakan penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriah.

Sementara, rukyat merupakan aktivitas mengamati dan melihat hilal yang tampak di ufuk barat.

Cara ini biasanya dilakukan menjelang matahari terbenam di beberapa titik yang sudah ditentukan.

Menurut kalender Hijriah, perhitungan hari dimulai saat matahari terbenam atau waktu magrib.

Setelah itu, tinggal menunggu kemunculan bulan sabit.

Jika minimal dua orang yang melihat hilal, sudah bisa dipastikan, malam itu sudah masuk tanggal 1.

Metode lain dalam penentuan awal puasa Ramadan yaitu dengan cara Hisab.

Metode ini menghitung pergerakan posisi hilal di akhir bulan untuk menentukan awal bulan seperti Ramadan.

Jika penentuan awal Ramadhan dengan rukyatul hilal harus melihat bulan baru atau sabit, maka pada metode hisab tak harus melihat hilal dengan mata kepala telanjang tetapi bisa menggunakan ilmu.

Dengan hisab, posisi hilal akan bisa diprediksi ada "di sana” sekali pun wujudnya tidak terlihat.

Hisab menggunakan perhitungan ilmu falak atau astronomi untuk menentukan bulan baru atau sabit.

Sehingga dengan metode ini, posisi hilal dapat diperkirakan secara presisi tanpa melihat bulan baru sebagai penanda awal bulan.

Dalam penentuan awal puasa Ramadhan, PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab.

Oleh karenanya, PP Muhammadiyah telah 1 Ramadhan 1441 H sejak jauh-jauh hari.

Menurut Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada Jumat, 24 April 2020.

Hal ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020 yang diunggah di situs resmi PP Muhammadiyah.

Dalam maklumat tersebut, penetapan 1 Ramadhan 1441 H/2020 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Ijtimak jelang Ramadan 1441 H terjadi pada Kamis Wage, 23 April 2020 pukul 09.29.01 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +03°53¢09²(hilal sudah wujud).

Sementara di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.

Muhammadiyah juga telah menentukan kapan 1 Syawal 1441 H atau Lebaran 2020.

Menurut PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.

Ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada Sabtu Wage, 23 Mei 2020 pukul 00.41.57 WIB.

Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT) = +06°43¢31²(hilal sudah wujud).

Sementara di seluruh wilayah Indonesia, pada saat terbenam Matahari, Bulan berada di atas ufuk.

Berikut penetapan hasil hisab Ramadhan hingga Zulhijah dari PP Muhammadiyah:

- 1 Ramadan 1441 H jatuh pada hari Jumat Kliwon, 24 April 2020

- 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Minggu Kliwon, 24 Mei 2020

Keputusan lengkap terkait penentuan awal Ramadhan 1441 oleh PP Muhamadiyah dapat Anda di sini.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved