Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2018

Setya Novanto Buka Puasa Makan Gorengan, Sahurnya Menu Sayur Lodeh

Untuk pertama kalinya, mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, menjalani ibadah puasa di tahanan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Terpidana kasus korupsi proyek KTP elektronik, Setya Novanto menuju pintu masuk lapas saat tiba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (4/5/2018). Mantan ketua DPR RI ini dipindahkan dari rumah tahanan KPK di Jakarta ke Lapas Kelas 1 Sukamiskin khusus terpidana kasus-kasus korupsi setelah memutuskan tidak mengajukan banding atas putusan hakim yang menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, menjalani ibadah puasa di tahanan.

Novanto pada Ramadan kali ini menjalaninya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Novanto dipindah ke Lapas Sukamiskin tersebut pasca majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memvonis hukuman pidana penjara selama 15 tahun.

Ditemui di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/5/2018) mantan Ketua Umum Partai Golkar itu bercerita pengalaman pertamanya berpuasa di balik jeruji besi.

Dia mengaku rutin puasa dan sahur bersama dengan para terpidana lainnya.

"Puasa terus, sahur bersama-sama dengan teman-teman yang lain. Kami saling berbagi untuk sahur," ujar Novanto.

Baca: Menu Sahur dan Buka Puasa Bupati Nonaktif Rita, Catatannya Lengkap Mulai Ubi hingga Sambal Balado

Selama lima hari menjalani ibadah puasa, dia mengaku belum menemui hambatan.

Dia menilai, ibadah puasa yang telah dijalani berjalan lancar.

Novanto kerap membagi makanan dengan tahanan lain pada saat sahur dan berbuka puasa.

Saat berbuka, Novanto mengaku memakan gorengan dan makanan kecil. Sedangkan saat sahur, Novanto menyebut menu makanan sayur lodeh.

"Kami saling berbagi, untuk sahur pakai sayur lodeh dan bukanya pakai gorengan ala pesantren sana," kata dia.

Novanto dieksekusi ke Lapas Sukamiskin sejak Jumat, 4 Mei lalu.

Setelah dipindah ke sana, dia sedang beradaptasi dengan lingkungan baru.

Novanto menyebut lapas sebagai pesantren yang membuatnya lebih religius.

Baca: Keponakan Setya Novanto Mulai Bernyanyi, Sebut Jatah untuk Nurhayati hingga Mekeng-Markus

"Insya Allah, kami beradaptasi dengan teman-teman yang sesama susah dan kita saling berbagi berdoa tinggal di pesantren kita berdoa supaya ada," tambahnya.

Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis 15 tahun pidana penjara kepada terdakwa korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik, Setya Novanto, Selasa (24/4/2018) lalu.

Vonis hakim ini lebih ringan dari tuntutan JPU KPK sebelumnya.

Mantan ketua Partai Golkar itu menerima hukuman denda sebesar Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan.

Hakim memvonis pidana pengganti kepada Novanto berupa pengembalian kerugian negara sebesar 7,3 juta dolar AS dikurangi uang pengganti Novanto Rp 5 miliar.

Jika Novanto tidak mampu membayar uang, maka hakim mempersilakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK merampas harta Novanto dan melelang harta kekayaan yang bersangkutan.

Namun, apabila tidak mencukupi, harta Novanto akan dirampas dan dilelang untuk menutupi uang pengganti.

Bila tidak mampu membayar, Novanto dikenakan pidana penjara selama 2 tahun.

Selain itu, hak politik Novanto pun ikut dicabut selama 5 tahun setelah bebas. (tribun network/glery lazuardi)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved