Ramadan 2018
Tak Sekadar Menahan Lapar dan Haus, Ini Hakikat Puasa Sebenarnya
Fahruzaini, mubaligh di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjelaskan, dimaksud menahan yang zahir itu yaitu makan, kemudian perbuatan tercela.
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tinggal menghitung hari Ramadhan 1439 Hijriah tiba.
Umat muslim akan melaksanakan ibadah Puasa.
Untuk itu harus dipahami arti puasa itu adalah menahan.
Menahan apa? Menahan diri dari yang sifatnya zahir maupun yang batin.
Fahruzaini, mubaligh di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjelaskan, dimaksud menahan yang zahir itu yaitu makan, kemudian perbuatan tercela.
Baca: Waspada! Maag Bisa Muncul Akibat Pola Makan Berlebih Saat Ramadan
Tentunya perbuatan tercela ini tidak hanya dihindari saat Ramadhan, tapi juga sepanjang hidup, sementara di Ramadan perbuatan dijaga supaya lebih baik.
Tentunya selain dalan menjalankan ibadah puasa juga harus pula puasa batin, hal ini adalah menjaga hati. Melatih hati dari pikiran tidak baik, melatih hati untuk taat beribadah.
"Puasa batin juga melatih untuk menghilangkan ego," ujar Fahruzaini yang juga bertugas sebagai penyuluh agama di wilayah Banjarmasin Utara.
Perbuatan kita semata-mata kita sandarkan pada Allah SWT. Tidak ada sedikitpun hasil yang kita lakukan disebabkan kemampuan diri kita tapi itu karena pertolongan Allah SWT.
Jadi, berpuasalah zahir dan batin. Kalau hanya zahirnya saja, menahan lapar dan haus, maka apa bedanya dengan puasanya anak kecil?
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)