Jumat, 3 Oktober 2025

Ramadan 2018

Mau Puasa Lancar? 5 Jenis Makanan ini Harus Kamu Hindari Saat Bersantap Sahur!

Tahukah kamu jika proporsi rata-rata nasional konsumsi sayur dan buah pada penduduk Indonesia itu begitu kurang?

Penulis: Bobby Wiratama
Grid.ID
Ilustrasi Makanan Pedas 

TRIBUNNEWS.COM - Tahukah kamu jika proporsi rata-rata nasional konsumsi sayur dan buah pada penduduk Indonesia itu begitu kurang?

Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, 93.5 % orang di Indonesia kurang mengkonsumsi jenis makanan sehat itu.

Karena itulah, memasuki bulan Ramadan, puasa bisadijadikan waktu yang tepat untuk “tobat” dengan menjalani pola hidup yang sehat dan seimbang.

Salah satu langkah untuk mengubah pola hidup menjadi sehat saat puasa adalah cermat memilih menu sahur.

Yang harus Anda perhatikan pada saat sahur adalah Anda mengonsumsi makanan yang akan menjadi energi selama kurang lebih 12 jam ke depan selama berpuasa.

Karena hal itulah kamu harus benar-benar memperhitungkan jenis makanan seperti apa yang akan kamu konsumsi saat sahur.

Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari ketika makan sahur.

1. Makanan Asin

Makanan asin
Makanan asin ()

Mengkonsumsi banyak makanan yang memiliki cita rasa asin atau banya garam bisa beresiko buruk bagi kesehatan.

Selain tentunya dapat menyebabkan hipertensi, makanan asin ternyata dapat menstimulasi rasa haus.

Anda pasti tidak ingin merasa haus sepanjang puasa karena makanan asin yang dimakan saat sahur bukan?

Contoh makanan yang bisa Anda hindari saat sahur untuk menghindari haus adalah acar, kacang yang diasinkan, kuaci, serta makanan kaleng.

Jenis makanan tersebut termasuk yang memiliki kadar garam tinggi sehingga dapat memicu rasa haus.

Anda juga dapat mengurangi jumlah garam dan penyedap yang Anda gunakan dalam masakan.

2. Makanan yang Manis

Makanan terlalu manis
Makanan terlalu manis ()

Meski banyak yang bilang "Berbukalah dengan yang manis" hal senada tampaknya tidak bisa juga diterapkan pada saat sahur.

Makanan manis seperti permen, kue kering, soda, atau minuman dengan pemanis buatan justru harus dihindari pada saat sahur.

Hal ini dikarenakan minuman yang tinggi kadar gulanya akan meningkatkan asam dalam tubuh.

Untuk itu, pada saat sahur sangat disarankan memakan makanan buah-buahan segar, karena di dalamnya terdapat kandungan gula alami yang dibutuhkan bagi tubuh.

Buah-buahan kaya air seperti semangka, pepaya, atau melon dapat memenuhi kandungan.

Usahakan untuk memakan variasi buah yang berbeda setiap harinya.

Selain itu, buah-buahan juga mengandung serat yang dibutuhkan serta menjaga kamu tetap kenyang selama berpuasa.

3. Makanan yang Berlemak Tinggi

Makanan berlemak
Makanan berlemak ()

Makanan yang mengandung lemak tinggi bekerja dengan dua cara.

Yang pertama, makanan tinggi lemak dapat menghambat dan memperlambat proses pengosongan perut sehingga memperburuk gejala sembelit.

Yang kedua, makanan tinggi lemak dapat mempercepat kerja sistem pencernaan sehingga menimbulkan diare.

Efek dari makanan tinggi lemak ini bergantung pada tipe lemak apa yang Anda makan dan kecenderungan Anda bereaksi terhadap makanan berlemak tinggi.

Pada saat sahur sebaiknya Anda mengurangi jenis makanan tinggi lemak agar terhindar dari konstipasi ataupun diare selama berpuasa.

Sebagai alternatif, Anda dapat mengonsumsi jenis makanan yang sama tetapi dengan cara pengolahan yang berbeda.

Misalnya mengganti menu ayam goreng menjadi ayam bakar.

4. Makanan yang terlalu Pedas

Eulis (52), pedagang sayur melayani pengunjung yang membeli cabai rawit merah di Pasar Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (26/2/2018). Sejak sebulan terakhir harga cabai rawit merah di pasar ini naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut dipicu hasil panen di petani yang turun drastis akibat banyak bunga dan buah cabai yang busuk lantaran terus menerus diguyur hujan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Eulis (52), pedagang sayur melayani pengunjung yang membeli cabai rawit merah di Pasar Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (26/2/2018). Sejak sebulan terakhir harga cabai rawit merah di pasar ini naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram. Kenaikan harga tersebut dipicu hasil panen di petani yang turun drastis akibat banyak bunga dan buah cabai yang busuk lantaran terus menerus diguyur hujan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Sebagian besar orang Indonesia pasti menyukai makanan yang memiliki cita rasa pedas.

Makanan yang berbahan dasar cabai dan bumbu serta rempah-rempah ini cukup menggiurkan, apalagi ketika saat disantap pada saat sahur.

Bagi penikmat makanan pedas, sudah saatnya untuk menghindari makanan jenis ini selama berpuasa, khususnya pada saat sahur.

Hal ini dikarenakan makanan pedas dapat menyebabkan mulas-mulas akibat gesekan pada lapisan permukaan lambung yang menjadi lebih rapuh serta mengalami luka.

Selain itu, mereka yang menderita maag disarankan untuk menghindari makanan pedas karena dapat memicu meningkatnya asam lambung sehingga berpotensi menyebabkan nyeri di perut bagian atas.

5. Makanan yang memiliki Karbohidrat sederhana

Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana ()

Saat anda berpuasa, tubuh tidak menerima asupan selama lebih dari 12 jam, sementara energi tetap terus digunakan untuk bekerja dan beraktivitas.

Jika pada saat sahur tubuh anda tidak mendapat bahan bakar yang cukup, maka bukan tidak mungkin Anda cepat merasa lelah selama puasa.

Nah, pada saat sahur inilah, kita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang termasuk dalam karbohidrat kompleks? Mengapa begitu?

Jika Anda mengonsumsi karbohidrat kompleks, energi yang berasal dari makanan tersebut akan dilepaskan secara perlahan ke tubuh.

Sehingga cadangan energi yang ada pun lebih banyak untuk digunakan pada jam-jam di mana Anda berpuasa.

Contoh makanan yang termasuk dalam karbohidrat kompleks adalah nasi merah, barley, gandum, dan oat.

Lalu apa yang terjadi jika Anda mengonsumsi banyak karbohidrat sederhana?

Kamu bisa jadi merasa lebih cepat kenyang tetapi setelah itu kamu akan cepat merasa lapar kembali.

Hal ini dikarenakan kerja dari karbohidrat sederhana merupakan kebalikan dari karbohidrat kompleks.

Energi yang dihasilkan dari karbohidrat kompleks langsung dilepaskan ke tubuh sehingga tidak akan bertahan lama untuk membantu anda tetap merasa kenyang selama kamu berpuasa.

Contoh karbohidrat sederhana adalah gula pasir, produk susu dan olahannya, soft drink, permen, kue, dan sejenisnya.

Bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi karbohidrat sederhana, namun imbangi dengan konsumsi karbohidrat kompleks untuk membantu anda tetap fit selama berpuasa.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved