Selasa, 30 September 2025

Ramadan 2017

Awas, Takjil dengan Kandungan Berbahaya: Temuan BPOM di Jakarta

"Ada 484 sampel takjil, 31 sampelnya atau 6,4 persen dari total sampel mengandung bahan berbahaya."

Editor: Choirul Arifin
KOMPAS IMAGES
Takjil dari bahan berbahaya temuan Balai Besar BPOM DKI Jakarta, baru-baru ini. Beberapa panganan dipastikan mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin b atau pewarna merah, dan pewarna kuning metaniPOM 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Besar BPOM DKI Jakarta melakukan inspeksi ke-20 tempat yang terdiri dari pasar modern dan pasar tradisional di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.

Berdasar hasil inspeksi tanggal 16 sampai 30 Mei 2017, ditemukan sejumlah sampel takjil atau makanan ringan untuk berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya.

"Ada 484 sampel takjil, 31 sampelnya atau 6,4 persen dari total sampel mengandung bahan berbahaya," kata Kepala Balai Besar BPOM DKI Jakarta Dewi Prawitasari saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (31/5/2017).

Dewi merinci, dari total 31 sampel takjil dengan bahan berbahaya, 1,86 persennya mengandung formalin; 0,41 persennya mengandung boraks; 3,51 persennya mengandung rhodamin b atau pewarna merah; 0,41 persen mengandung pewarna kuning metanil, dan sisanya mengandung bahan berbahaya lain.

"Rhodamin b itu pewarna merah yang biasa buat kerupuk, gulali, dan sejenisnya. Makanan-makanan dengan bahan berbahaya yang kami temukan kemarin seperti mi kuning, bakso, bihun, arum manis," ujar Dewi.

Temuan panganan dengan bahan berbahaya itu didata oleh BPOM dan direkomendasikan ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti.

Inspeksi dari BPOM akan terus dijalankan sepanjang bulan puasa hingga menjelang Lebaran nanti. 

Penulis: Andri Donnal Putera

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: BPOM Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya di Jakarta

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved