Ramadan 2016
Jelang Lebaran, Perajin Aksesoris Toples dan Tempat Tisu Banjir Pesanan
Menjelang hari raya Idul Fitri 2016, perajin handicraft di Solo, Jawa Tengah kebanjiran pesanan.
Laporan Wartawan TeibunSolo.com, Labib Zamani
TEIBUNNEWS.COM, SOLO - Menjelang hari raya Idul Fitri 2016, perajin handicraft di Solo, Jawa Tengah kebanjiran pesanan.
Perajin handicraft Hand of Mendezia di Turisari Pasar Nongko Gang V no 33B, Banjarsari, Solo, Jateng salah satu yang kebanjiran pesanan.
Mendekati Lebaran, perajin yang mengusung Brang Mendezia Craft ini mendapat pesanan ratusan assesoris toples dari Palembang.
Demikian disampaikan perajin handicraft Hand of Mendezia Solo, Alinda Pancaningrum (27) kepada TribunSolo.com, Minggu (19/6/2016).
"Buat Lebaran ini saya mendapat pesanan assesoris toples dan tempat tisu dari Palembang," katanya.
Perajin handicraft Hand of Mendezia Solo, Alinda Pancaningrum (27)
Karena baru memiliki dua karyawan, pihaknya mengaku kewalahan saat menerima pesanan.
Karena dua karyawannya tersebut bertugas dibagian finishing.
"Saya tetap jaga kualitas supaya hasilnya maksimal," terang dia.
Selain assesoris toples, jenis assesoris lain yang diproduksi selama ini antara lain ada bando, kalung dan gelang, tempat tisu, toples, gantungan kunci, boneka, dompet dan lain-lain.
"Tapi kalau pas mau Lebaran seperti ini pesanan paling banyak adalah assesoris toples dan tempat tisu," terang perempuan lulusan S1 Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten, Jawa Tengah.
Harga assesoris toples per pcs (pieces) yang ditawarkan bervariasi.
Tergantung dengan model dan kombinasi warna.
Kalau bahan mika harga assesoris toples per pcs Rp 25 rb ukuran 1/4.
Sedang bahan plastik harga Rp 35 rb per pcs.
Untuk harga assesoris lain, seperti tempat tisu harga Rp 75 rb per pcs ukuran besar.
Kemudian amplop Lebaran Rp 35 ribu per lusin.
Sementara amplo Lebaran ukuran persegi panjang dijual dengan harga Rp 30 ribu per lusin.
"Semuanya menggunakan bahan kain flannel,” bebernya.
Guna mengenalkan hasil produksinya itu, Alinda memanfaatkan sosial media, seperti facebook dan instagram.
Setiap ada produksi baru dia upload ke dalam facebook dan instagram miliknya.
Dari hasil usahanya itu, anak terakhir pasangan dari Sardianto dan Anik Harianti mengaku bisa meraup keuntungan bersih sebesar Rp 3 juta per bulan.
"Pesanan saya ada dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Batam, dan lain-lain," ungkapnya.(*)