Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2015

Makam Kiai Sholeh Darat, Terbengkalai Namun Ramai Peziarah

Banyak peziarah yang memilih berziarah ke sini. Ada dari Blitar dan Mojokerto. Sudah kami katakan makamnya ada di Bergota

Editor: Budi Prasetyo
KOMPAS.com/NAZAR NURDIN
Masjid As Sholeh Darat, masjid peninggalan guru para pendiri bangsa di Jalan Kakap No 212 Kota Semarang. Masjid ini telah mengalami pemugaran sejak tahun 1990 silam. 

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG– Kiai Sholeh Darat. Nama itu diabadikan sebagai sebuah nama masjid di Kota Semarang "As Sholeh Darat", yang berdiri di Jalan Kakap nomor 212. Sholeh Darat adalah salah satu ulama besar Nusantara, yang memiliki nama lengkap Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani.

Sholeh Darat hidup satu masa dengan Syekh Muhammad Nawani Al Jawi Al Bantani dan Kiai Kholil bin Abdul Latief atau Mbah Kholil dari Bangkalan, Madura. Ada puluhan karya yang terlahir dari tangan dingin Sholeh Darat. Karya yang paling terkenal adalah Majmu'at al-Syariat al-Syari'at al-Kafiat Li al-Awwan, yang merupakan kitab Arab pegon berbahasa Jawa pertama di Indonesia.

Selain dikenal sebagai penyiar Islam terkemuka di tanah Jawa, Sholeh Darat pun adalah guru dari pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Ashari, dan pendiri Muhammadiah KH Ahmad Dahlan.

Masjid As Sholeh Darat dinamai demikian, karena masjid itu memang merupakan peninggalan Sholeh Darat. Bahkan, banyak pengikut ulama ini yang meyakini bahwa makam Sholeh Darat masih berada di dalam kompleks masjid itu. Hal itu ditandai dengan banyaknya warga yang mendatangi masjid itu untuk berziarah.

Ada yang meyakini, makam Sholeh Darat masih berada dalam kompleks Masjid As Sholeh Darat. Padahal, pihak keluarga sudah mengatakan bahwa makam tersebut telah dipindah di Pemakaman Umum Bergota, Kota Semarang.

Memang, dulu di sekitar masjid itu ada makam para tokoh agama atau sayid. Namun, setelah ada pembangunan kawasan industri, Pemerintah Kolonial Belanda memindahkan semua makam yang ada ke Pemakaman Bergota.

"Dulunya ini makamnya para sayid. Tapi dipindah semua ke Bergota. Tapi mungkin masih ada yang tersisa,” ucap Cicit Kiai Sholeh Darat, Lukman Hakim Saktiawan, yang biasa disapa Gus Lukman, Selasa (23/6/2015).

“Banyak peziarah yang memilih berziarah ke sini. Ada dari Blitar dan Mojokerto. Sudah kami katakan makamnya ada di Bergota,” kata Lukman lagi.

Terbengkalai
Melihat masih banyaknya warga yang berziarah, pihak keluarga pun lalu menandai letak makam Sholeh Darat, agar para peziarah leluasa berdoa. Namun letak makam yang diyakini menyimpan jasad Sholeh itu terlihat terbengkelai.

Tak ada gundukan tanah, maupun tanda nisan. Yang terlihat, hanya tanda berupa sebuah batu yang diletakkan di atas makam. Letak makam pun tidak terlihat, karena di sekelilingnya telah tertutup pohon pisang dan pohon-pohon liar lain. Kendati demikian, tetap saja peziarah masih kerap datang mengunjungi tempat itu.

Menurut Lukman, untuk memperkenalkan makam leluhurnya, kini pihak keluarga akan mengadakan pengajian umum memperingati Ulang Tahun Akbar Kiai Sholeh Darat ke-115 di Masjid As Sholeh Darat. "Haul Mbah Sholeh Darat sering diadakan di Bergota sejak tahun 1936 oleh para muridnya. Nanti kami adakan haul masjid peninggalan beliau," kata Lukman. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Sumber: Kompas.com
Tags
Semarang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved