Ramadan 2014
Dua Hari Nongkrong di Stasiun Senen Baru Dapat Tiket
Sevita Indrasari (38), mesti dua hari nongkrong di Stasiun Pasar Senen baru mendapat tiket kereta.
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sevita Indrasari (38), mesti dua hari 'nongkrong' di Stasiun Pasar Senen baru mendapat tiket kereta.
Dia berhasil mempelajari waktu dan saat di mana PT KAI menambah jumlah kursi dalam satu rangkaian kereta.
Sevita mengaku, sejak dua hari lalu dia sudah datang ke Stasiun Pasar Senen. Dia mencari tiga tiket kereta ke Jogjakarta.
"Kebetulan kalau saya dari dua hari lalu sudah cuti, suami saya baru hari ini cuti," kata Sevita kepada Wartakotalive.com, Jumat (25/7/2014).
Mukanya sumringah karena dia berhasil dapat tiket. Tak langsung ke Jogjakarta, tapi hanya sampai Semarang. "Yang penting sampai jawa dulu. Nanti tinggal lanjut mobil atau taksi dari Semarang," kata Sevita.
Dua hari lalu, kata Sevita, dia sudah melihat di monitor penunjuk ketersiadaan kursi di Stasiun PT KAI selalu menunjukkan ada kursi tambahan setiap pukul 16.00.
Tapi selama dua hari dia selalu gagal mendapat tiket. Sebab biasanya kursi tambahan tak sampai 50 kursi. Saat dia berlari ke loket, ternyata antrean sudah mengular.
Setelah dua hari mempelajari, Sevita yakin. Makanya, pagi-pagi benar Sevita memerintahkan suami dan anaknya untuk bersiap di rumah. Semua baju sudah masuk ke koper. Tinggal memanggil taksi.
Kemudian pukul 14.00 Sevita berangkat sendirian ke Stasiun Pasar Senen. Dia memilih itu lantaran dari dua hari belajar, tambahan kursi selalu muncul pukul 16.00.
Sampai Stasiun Pasar Senen Sevita langsung mengambil formulir. Ternyata benar, pukul 16.00 kursi untuk KA Senja Utama Semarang bertambah sebanyak 37 kursi.
Sevita yang berjilbab ini cepat berlari ke loket. Dia dapat giliran pertama. Dalam beberapa menit tiga tiket ke Semarang sudah di tangan.
"Pah, cepat ke Stasiun sekarang. Saya dapat tiket berangkat jam tujuh malam," kata Sevita sambil mengantre, sesaat sebelum Ia membayar tiket. Dari balik telepon kedengaran sang suami mengatakan, 'wah istri hebat'.