Ramadan 2013
Warga Tangerang Serbu Kulit Ketupat
Memasuki dua pekan Bulan Ramadan (qunut), pedagang musiman yang menjual kulit ketupat, mulai bermunculan.

Laporan Wartawan Warta Kota, Valentino Very
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Memasuki dua pekan Bulan Ramadan (qunut), pedagang musiman yang menjual kulit ketupat, mulai bermunculan.
Dalam dua hari terakhir, komoditas itu diserbu masyarakat, sebagai bagian dari perayaan dua pekan puasa.
"Untuk dua hari qunut (Selasa dan Rabu), saya buat sebanyak 9.000 biji kulit ketupat. Karena biasanya banyak yang cari," ujar Udin, yang biasa berdagang bumbu dapur di Pasar Anyar, Selasa (23/7/2013), saat ditemui Warta Kota (Tribun Network), di Jalan TMP Taruna.
Yudi, pedagang sayur-mayur yang juga menjual kulit ketupat mengatakan, untuk perayaan qunut, dia membuat 10 ribu kulit ketupat.
"Hari pertama laku 5.000 kulit, sisanya bisa habis besok (Rabu)," jelasnya.
Menurut Yudi, dalam perayaan qunut, makan ketupat menjadi kekhasan, sebelum menyambut Lebaran.
"Jadi, dagang kulit ketupat dua hari saja, lalu beralih lagi dagang sayur-mayur. Tiga hari jelang Lebaran, baru jual kulit ketupat lagi," ucapnya.
Bersama istrinya, Tarsi, Yudi membuat kulit ketupat di rumah dan lapak dagangan mereka.
"Daun pucuknya sekarang naik dari Rp 18.000 per ikat menjadi Rp 20.000 per ikat," ungkapnya.
Tiap ikat daun pucuk bisa menghasilkan 300 kulit ketupat.
"Lumayan, seikat kulit ketupat (isi 10) bisa laku Rp 2.000-Rp 2.500. Tapi harga itu tidak naik, masih sama seperti tahun lalu," paparnya.
Amah, pedagang kulit ketupat musiman lainnya, mengaku tertarik menjual komoditas musiman itu, karena banyak peminatnya.
"Kalau saya karena masih coba-coba, cuma produksi 1.500 biji. Jika laku, pas Lebaran akan saya tambah," bebernya.
Saedah, salah seorang konsumen yang ditemui Warta Kota, mengaku membeli kulit ketupat untuk merayakan dua pekan bulan suci Ramadan.
"Sebelum Lebaran, kami makan ketupat dulu. Nanti pas Lebaran beli lagi," cetusnya. (*)