Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2013

Selama Ramadan Muslim di Malaysia Tak Boleh Masuk Restoran

Saat puasa di Malaysia saat bulan puasa restoran atau tempat makan boleh buka di siang hari, ini sangat berbeda dengan di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - PREDIKAT terakreditasi BAN PT pada 2012 membuat Drs Hanafi Arief SH MH sebagai Dekan Fakultas Hukum Uniska  Universtas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin, bertekad membesarkan serta mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Tak lupa, pria yang disapa akrab Hanafi ini juga memperdalam ilmu dalam bidangnya yakni ilmu hukum. Dia memilih negara Malaysia menjadi tujuannya untuk belajar lebih dalam mengenai bidang yang ditekuninya.

Pada 2005 merupakan awal keberangkatannya ke negeri jiran tersebut. Di University Kebangsaan Malaysia, Hanafi mengambil program S3 Fakulty Undang-Undang.

Di ceritakan Hanafi, semasa berada di Malaysia dirinya tiga kali menemui Ramadan di saat masa-masa kuliah. Walaupun sibuk dengan rutinitas kuliahnya, ternyata negara tetangga Indonesia ini sangat meriah dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Bahkan, diakui Hanafi, Malaysia sebagai negara dengan sistem pemerintahanya kerajaan, masyarakatnya lebih taat hukum, tak terkecuali pada saat Ramadan.

"Ada tiga mayoritas penduduk di Malaysia, yakni Melayu, India dan Cina, serta penduduk lainnya," ujarnya.

Lanjut Hanafi, di Malaysia saat bulan puasa restoran atau tempat makan boleh buka di siang hari, ini sangat berbeda dengan di Indonesia. Namun restoran yang buka hanya diperuntukkan bagi warga nonmuslim.

Bagi warga Islam, apabila masuk kedalam restoran akan dikenakan denda. "Di sini warganya taat hukum, semua aktivitas di awasi oleh kantor agama setempat. Pokoknya, kalau ada pelanggaran, tidak pandang bulu pasti diberi sangsi atau denda," ungkap Hanafi.

Selain itu, selama pria kelahiran Banjarmasin 4 agustus 1958 tersebut berada di Malaysia, penetapan awal Ramadan tidak pernah ada yang mendahului. Semua serentak mengikuti keputusan pemerintah.

Buka puasa Hanafi lebih mengandalkan dari masjid ke masjid, karena selain banyak tahu budaya masing-masing masjid, ia juga sekaligus mengikuti Salat Tarawih.
 
Kalau buka puasa juga langsung saja datang ke masjid. Di sini Ramadan benar-benar diagungkan," pungkasnya. (ee)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved