Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2013

Terlalu Lama Kalau Menunggu Menghijabkan Hati

Masih banyak muslimah berdalih tak mengenakan jilbab karena ingin menghijabi hati.

Penulis: Daniel Ngantung
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Model hijab, Fikeu Fazarwati Syam saat ditemui seusai menghadiri acara konferensi pers program Ramadhan Trans TV di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2013). Adapun program Ramadhan yang akan menemani penonton selama bulan Ramadhan di Trans TV adalah Yuk Kita Sahur, Khadijah, Cahaya Timur, Negeri 1000 Kubah, Bingkai Ramadhan, Karnaval Ramadhan, Kultum Para Perindu Surga, Ceria Ramadhan, Lahir Kembali, Bukan Ramadhan Biasa, Hanya Tuhan Lah Yang Tahu, Tabligh Akbar, dan Pulang Kampung 2013. (Tribun Jakarta/Jeprima) 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA - Dalam buku terbarunya, "99 Hijab Stories - A Beautiful Spritiual Journey", Muhammad Assad, MSc., seorang pengusaha muda menemui masih banyak muslimah berdalih tak mengenakan jilbab karena ingin menghijabi hati.

Menurut Assad ini adalah salah satu alasan yang paling absurd. "Emang hati bisa dihijabin? ... Padahal sudah jelas Allah memerintahkan untuk menghijabkan kepala bukan hati," kata Assad.

Penulis yang terkenal lewat karyanya seperti "Notes From Qatar1" dan "Sedekah Super Stories",
ini mengganggap makna menghijabkan hati maksudnya memperbaiki hati, karena hati adalah elemen yang sangat penting dalam diri manusia (Al-Hadits).

"Kalau menunggu berhijab saat hati sudah bersih dan perilaku seperti Siti Aisyah tentu saja kelamaan. Akan lebih baik jika mulai menghijabkan kepala dulu sambil pelan-pelan diperbaiki hatinya," tulis Assad.

Tags
hijab
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved