Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2013

Meriahnya Ramadan di Mesir, Jamaah Tarawih Tak Pernah Berkurang

Ramadan di Mesir begitu meriah. Masjid tak pernah sepi. Bahkan saat tarawih doa qunut dibaca sampai satu jam.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
--- SALAT TARAWIH PERTAMA - Umat muslim menjalankan salat tarawih berjamaah pertama di Mesjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (9/7). Sebagian besar umat muslim di seluruh dunia serentak melaksanakan salat tarawih menyambut bulan Ramadan 1434 H yang diisi dengan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - HM Hikam Lc MA Ek begitu takjub dengan suasana Ramadan di Mesir. Ini dialaminya saat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Al-Azhar pada 2002 sampai 2008 lalu.

Memasuki Ramadan waktu itu, diceritakan Hikam, Mesir hampir sama dengan negara Indonesia, namun ada beberapa ibadah yang menjadi perhatiannya dan menonjol seperti jemaah tarawih relatif tak berkurang sampai Ramadan selesai.

"Bahkan subuh pun Masjid pasti penuh, inilah yang unik saat Ramadan di Mesir. Di setiap sudut orang-orang hampir sibuk dengan membaca Alquran," bebernya.

Kemudian berbuka puasa di Negeri Piramida ini jauh lebih meriah, bagaimana tidak Hikam begitu terkesima dengan masyarakat di Mesir.

Setiap kali menjelang berbuka puasa orang-orang sibuk menawarkan diri untuk berbuka di tempatnya.
"Ada yang sampai setengah memaksa, saking mereka tahu kelebihan membukakan orang puasa, tak hanya itu porsinya pun banyak ," kenang Hikam.

Adapun kegiatan selama Ramadan, Hikam lebih banyak berkegiatan bersama di organisasi yang ia ikuti yakni di organisasi perkumpulan Keluarga Mahasiswa Mesir Kalimantan Selatan.

"Dengan adanya organisasi ini kita tidak akan lupa tradisi beribadah di kampung," katanya.

Pernah pria kelahiran 16 Juni 1984 ini mengalami hal menarik pada saat mengikuti Tarawih di Masjid Amr Bin Ash, pada waktu itu malam dinginnya mencapai 12 derajat celcius, dan waktu ia imam membaca qunut sampai satu jam, lantas membuat badannya menggigil kedinginan.

 "Kebiasaannya setiap hari ganjil Tarawihnya memakai qunut, lama hampir satu jam, bagi yang tidak terbiasa ya kedinginan karena bila memamasuki malam cuaca sangat dingin," pungkasnya. (ee)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved